Cerita di Balik Pembuatan Film Lahirnya '12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya'

Cerita di Balik Pembuatan Film Lahirnya '12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya'

- detikHot
Jumat, 24 Jan 2014 10:58 WIB
Jakarta - Gagasan untuk memunculkan sebuah film kadang tak selalu hadir dari pemikiran-pemikiran yang rumit. Seperti pemikiran sederhana yang melahirkan munculnya film '12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya.'

Ceritanya bermula ketika para tim Big Pictures yang mencoba menonton kompetisi nasional Grand Prix Marching Band (GPMB) di Jakarta tahun 2011 lalu. Ternyata, bukan kemegahan musik Marching Band yang menyita perhatian, tapi justru tampang para pemain yang sepertinya tidak elok dilihat.

"Saat itu, kami yang awam, awalnya hanya berpikir marching band cuma baris berbaris aja, ternyata luar biasa, kami merinding. Mereka keren banget dengan seragamnya. Ini Indonesia?"cerita Eksekutif Produser Regina Septapi tak percaya saat press screening di XXI Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kok saya lihat anak-anak ini culun-culun, dekil-dekil apa bisa baca partitur? Apa bisa anak-anak ndeso itu memainkan musik yang keren itu?" sambung Regina lagi.

Berangkat dari kekaguman dan ketidakpercayaan itu barulah tim melakukan survey ke 100 unit marching band di seluruh Indonesia. Dan hasilnya, semua menolak dengan alasan ketidaksiapan dan pemberian izin dari sekolah untuk meninggalkan pelajaran.

Di tengah keputusasaan, hanya ada satu unit yang memberikan respons, yaitu Marching Band Bontang PKT (MBBPKT) dari kota kecil di ujung timur Kalimantan bernama Bontang. Hanny R. Saputra yang didaulat menjadi sutradara langsung tancap gas mencari pemeran untuk pendalam karakter.

"Diberi materi MBBPKT adalah sesuatu yang istimewa. Mereka adalah percontohan, anak daerah yang terlihat minder ternyata punya visi dan misi yang luar biasa," tutur Hanny R. Saputra menambahkan.

130 pemain MBBPKT dilibatkan sebagai tim asli yang bermain. Dua di antaranya, Hudri dan Arum Sekarwangi menjadi tokoh utama. Sisanya, sejumlah aktor dan aktris yang tak asing lagi di ranah perfilman Indonesia seperti Titi Rajo Bintang, Olga Lydia, Didi Petet, Verdi Solaiman, Niniek L. Kariem dan Nobuyuki Suzuki.

"Saya angkat topi. Saya rasa pembelajaran yang luar biasa bagaimana membuat harmoni yang bisa mencapai titik sukses. Mungkin pemerintah Indonesia harus belajar dari marching band, terutama Marching Band Bontang," ungkap aktor kawakan Didi Petet.

"Saya tidak tahu sama sekali soal marching band tapi saya merasa sangat beruntung terlibat di sini. Saya ingin kasih liat, ini loh ada 130 orang yang berlatih ratusan jam, untuk membuat satu bunyi dan bermain hanya selama 12 menit. Wow!" lanjut Verdi Solaiman yang berperan sebagai, Bimo, manajer dari MBBPKT.

Melalui proses syuting selama 37 hari, '12 Menit: Kemenagan Untuk Selamanya' rampung dan siap menginspirasi jutaan anak muda di Indonesia pada tanggal 29 Januari 2014 mendatang.


(hap/ich)

Hide Ads