Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PKK) Kemendikburistek memberikan apresiasi terhadap 5 desa budaya yang ada di Indonesia. Apresiasinya diberikan dalam kegiatan festival Dongdala Budaya Desa yang berlangsung di desa Pringgasela Selatan, kabupaten Lombok Timur, NTB.
Apresiasi Desa Budaya merupakan agenda tahunan sebagai puncak kegiatan dari program Pemajuan Kebudayaan Desa (PKD) yang digelar Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek sejak 2021 lalu.
"Kegiatan Apresiasi Desa Budaya bertujuan untuk membangun kemandirian, kesejahteraan, dan penghidupan berkelanjutan yang bersinergi dengan berbagai sumber daya yang ada di desa. Dari tahun 2021 hingga saat ini, suda ada 315 desa peserta PKD," kata Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan, Irini Dewi Yanti dalam keterangan yang diterima detikcom pada Kamis (21/12/2023).
Sebelum diberikan Apresiasi Desa Budaya, Kemendikbudristek sudah melakukan tahapan proses temu sampai kenali. Lalu pengembangan dan pemanfaatan dari desa-desa budaya yang ada.
"Harapannya desa mampu mandiri dan berdaya. Ini dibuktikan dengan desa mampu membuat perencanaan pembangunan berbasis kebudayaan, dengan narasi dan aktivitas kebudayaan, berikut sistem data kebudayaan yang melekat di dalamnya, termasuk legalisasinya melalui Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa," jelasnya.
Apresiasi Desa Budaya menjadi wujud pengakuan dan penghargaan atas pencapaian yang telah berhasil dilakukan oleh desa dan masyarakat dalam menegaskan dirinya sebagai Desa Budaya. Adapun kegiatan itu juga melibatkan melibatkan para juri dari kalangan akademisi, budayawan, pemerhati, dan praktisi serta unsur pemegang kebijakan.
Di antara yang terlibat adalah Bito Wikantosa (staf ahli Kemendes/PDTT), Melani Budianta (FIB Universitas Indonesia), Fitri Utami Ningrum (pendiri Caventer), Redy Eko Prastyo (pegiat Kampung Cepluk) dan Aloysius Budi Kurniawan (Harian Kompas).
Tahun ini para penerima penghargaan Apresiasi Desa Budaya adalah Desa Danau Lamo (Jambi), Desa Klungkung (Jawa Timur), Desa Denai Lama (Sumatera Utara), Desa Bayan (Nusa Tenggara Barat), dan Desa Pule (Jawa Timur).
"Apresiasi Desa Budaya menjadi salah satu bukti nyata kebudayaan mampu menjadi daya gerak dan daya hidup yang menghasilkan efek positif bagi masyarakat, termasuk membuka kemungkinan pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang lebih luas,"jelasnya lagi.
"Kegiatan ini juga diharapkan membuka kesadaran semua pihak di negeri ini untuk menyadari kekuatan budaya yang bisa menjadi arah kebijakan dan implementasi pembangunan nasional," pungkas Irini Dewi Wanti.
Dalam Festival Dongdala Budaya yang berlangsung sejak 16-23 Desember digelar berbagai kegiatan. Di antaranya Pembuatan Janur, Bejabur/Begawe Kelem, Nyiru Jaja Bejangkonga, Nyiru Jaja Bejangkongan, Kesenian musik tradisional Klenang Nunggal Pancor Kopong, Tradisi Religi Zikir Saman, pameran Budaya Desa Pringgasela Selatan hingga pameran tenun.
Simak Video "Video: 28 Saksi Diperiksa di Kasus Korupsi Kemendikbudristek, Ada Stafsus Nadiem"
(tia/nu2)