Dunia tari balet bisa membuat siapa saja kepincut, sama halnya dengan yang terjadi pada Alshiera Ku Dewadaru. Remaja asal Yogyakarta yang kini berusia 16 tahun itu menggemari segala hal tentang balet hingga memutuskan untuk mengikuti program International Ballet and Dance Intensive (IBDI) di penghujung 2023.
Program IBDI yang diselenggarakan oleh sekolah Marlupi Dance Academy konsisten digelar setiap akhir tahun untuk mengajak balerina Indonesia dan mancanegara saling berjejaring dan bertukar ilmu. Di akhir pelatihan, pertunjukan The Nutcracker digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Kepada detikcom, Alshiera menuturkan sejak kecil ia sudah tertarik belajar balet sampai belajar privat kepada seorang guru balet di Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di IBDI, saya mau mencari pengalaman, belajar hal yang baru, cari relasi juga, dan di sini kan pastinya dapat gerakan dan ilmu baru," tuturnya ketika ditemui di sela-sela pelatihan IBDI pada Rabu (20/12/2023).
Alshiera menuturkan baru hari ketiga belajar, ia sudah mendapatkan teknik dan gerakan baru yang berbeda dari sebelumnya. "Feeling saya ketika menari juga lebih menguat saja. Strenght untuk kekuatan juga lebih terasa kuat saja," katanya.
Sebelum mengikuti kursus, Alshiera juga mengaku sudah belajar seni tari kontemporer hingga tari klasik khas Jawa. Menurut keterangan perempuan yang berdomisili di Yogyakarta itu, setiap tarian punya keunikan dan kelebihan masing-masing.
"Kalau balet tuh harus kuat, kita harus pride, dan bisa menunjukkan rasa pride itu sendiri, terlihat dari postur, raut wajah, kalau fisik bisa dilihat ya. Kalau tarian Jawa klasik pasti beda banget auranya, yang harus dicari di Jawa kan wiroso, wiromo, wirogo. Di Jawa ini menunjukkan rasa hormat yang besar, lebih membumi," terangnya.
Meski juga menari tari Jawa klasik, Alshiera tetap bersukacita menari balet. Rasa yang didapatkannya diakuinya tak terganti.
"Rasanya enjoy, aku bisa merasakan duniaku sendiri. I have my own world and that my character," kata Alshiera.
Sejak 2019, Alshiera sudah mengikuti berbagai kompetisi Grand Prix yang digelar di Jakarta. Di tahun yang sama, ia sempat mengikuti workshop menari balet di Montana, Amerika Serikat. Pada 2022, ia berhasil masuk ke 10 besar nominasi dalam Grand Prix Indonesia.
Akhir pekan ini, Alshiera bersama ratusan balerina lainnya yang mengikuti IBDI 2023 bakal mementaskan gelaran The Nutcracker untuk pertama kalinya.
"Ini tantangan terbesar sih, soalnya menghapal koreografi hanya 5 hari dan awareness dari stage besar, dan bagaimana feeling kita merasakan di sekitarnya," kata perempuan yang bersekolah di SMA Kinderstation High School Yogyakarta tersebut.
(tia/dar)