.webp)
Sosok Novi Basuki dikenal sebagai penulis, budayawan, dan pemerhati sejarah Tiongkok. Pria yang juga dikenal sebagai pakar Islam ini, baru saja diberikan marga Tionghoa dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMII).
Merayakan ulang tahun yang ke-25, organisasi kemasyarakatan ini menggelar perayaannya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), belum lama ini.
Novi Basuki diberikan marga Tionghoa dengan nama Wang Xiao Ming. Ketua Umum PMSTI Pusat, Wilianto Tanta, yang menyerahkannya langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini, Novi Basuki memfokuskan perhatiannya pada politik, agama, sejarah, dan hubungan luar negeri Republik Rakyat Tiongkok dengan Indonesia," ungkapnya dalam keterangan yang diterima.
Setelah mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, dia melanjutkan pendidikan ke beberapa perguruan tinggi di Tiongkok dengan beasiswa dari pemerintah Tiongkok sejak 2010. Dia pun melanjutkan pendidikan ke Universitas Sun Yat-sen.
Sebelumnya, Novi Basuki menyelesaikan pendidikan sarjana dan master di Universitas Huaqiao dan Universitas Xiamen.
"Selain merayakan ulang tahun PSMTI yang ke-25 dan menjadi tahun perak, kita juga merayakan festival kue bulan yang jatuh pada September kemarin," ungkap Ketua Panitia HUT PSMTI Ke-25 Peng Suyoto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PSMTI Pusat.
Baca juga: Ada Festival Berkata-kata di M Bloc Space |
Dalam momen puncak, lebih dari 5.000 tamu hadir saat itu, yang sebagian besar berasal dari anggota PSMTI.
"Dalam bentuk apresiasi PSMTI kepada tokoh-tokoh Tionghoa yang berjasa, PSMTI bersama MarkPlus Institute menyelenggarakan pemberian penghargaan Apresiasi Prestasi Tokoh Tionghoa-Indonesia kepada 25 tokoh sesuai dengan usia PSMTI," tukasnya.
(tia/mau)
