.webp)
Asmara Abigail meramaikan perhelatan akbar Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) 13 yang berlangsung di grandKemang Hotel, Jakarta Selatan. Bukan patung atau lukisan yang dipamerkan, namun perempuan bernama lengkap Asmara Abigail Sumiskum itu merilis lampu berwarna ungu.
Lampu ungu yang menjadi kolaborasi dengan arsitek sekaligus desainer Dinullah Ibrahim itu bernama La Luce Di Asmara. Proyek bersama teman kuliahnya itu awalnya diluncurkan sejak bulan lalu.
"Desain lampu ini dalam bahasa Indonesia artinya 'cahaya asmara'. Kami sama-sama kuliah di Milan dan akhirnya melahirkan karya bersama," katanya saat ditemui di kawasan Kemang, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asmara Abigail mengatakan dalam proyek kolaborasi di ICAD 2023 ini, juga menghadirkan 'Ruangan Asmara' dengan dominasi warna ungu. "Warna ungu menjadi warna kesukaan saya, kita bekerja sama juga dengan musisi Ricky dan sutradara Teddy Soeriaatmadja untuk film pendek yang bisa ditonton di depan instalasi.
Menurut keterangannya, karya seni instalasi yang diciptakan memang bergaya post-modernisme Italia yang berasal dari dekade 1960 dan 1970-an.
"Terkesan gaya radikalisme," katanya sembari tertawa.
"Tapi yang saya rasa merespons situasi di dunia akhir-akhir ini, semoga dengan para seniman saling berkolaborasi dan menembus batas-batas tertentu, bisa meluapkan perasaan kita sebagai manusia," ungkapnya.
Karya seni instalasi Asmara Abigail dan Adin Ibrahim berada di lorong lantai dua grandKemang Hotel. Jika kamu naik ke atas dari lobi utama, beloklah ke kanan, lalu temukan nuansa ungu yang menjadi ciri khasnya.
Di ujung viewing deck, ada karya seni instalasi yang bakal memanjakan matamu. Asmara Abigail dan Adin menghadirkan narasi yang unik untuk mendukung karyanya tersebut.
(tia/pus)
