Ruang puisi, SafeSpace Indonesia sukses menggelar acara kedua pada Sabtu (23/9/2023) di Aminta Hall, Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam acara yang intimate itu dihadiri banyak orang dari berbagai kalangan untuk menonton para perfomer.
Selaku Co Founder atau inisiatif SafeSpace Indonesia, Guinandra Lutfhan Jatikusumo atau yang akrab disapa Andra menyebut agar peserta memegang teguh acara puisi ini. Sehingga acara ini terus berkelanjutan pada kesempatan lainnya.
"Jadi kami memohon untuk memegang teguh untuk acara puisi ini. Agar ke depan ya kita dapat menggelar acara seperti ini," kata Andra di atas panggung SafeSpace Indonesia, Aminta Hall, Jakarta Selatan pada Sabtu (23/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut para performer datang dari beragam latar belakang. Ada yang berprofesi sebagai ilmuwan, guru hingga seniman.
"Dan komposisi dari orang-orang ini, ada story teller, bisnis, dan latar belakang yang berbeda," kata suami dari Putri Tanjung tersebut.
"Seperti yang Andra bilang kita membuka ruang ini ke semua orang dari berbagai back ground, ada ilmuwan, guru, teman-teman yang bukan seniman gitu, tapi berusaha maju untuk jadi performer pertama kalinya," timpal Lulu Qanita selaku Founder SafeSpace Indonesia.
Ada tiga poin yang wajib dipegang teguh para peserta SafeSpace Indonesia. Tiga poin ini wajib dipegang.
"Poinnya wajib dipegang teguh ada tiga, yakni non judgemental, suportif, dan empowering," tegas Andra.
Lulu dan Andra mencetus SafeSpace Indonesia sebagai wadah bagi masyarakat untuk mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk lewat kata-kata, seperti puisi, lirik, hingga musikalisasi puisi. Tidak ada persyaratan bagi peserta untuk menguasai bidang sastra secara profesional agar bisa tampil di atas panggung SafeSpace Indonesia.
SafeSpace Indonesia menekankan untuk yang ingin bergabung bisa menghadiri acara mereka secara gratis. SafeSpace akan menerima bentuk karya puisi siapapun tanpa prasangka dan penilaian.
(fbr/pus)