Lukisan Karya Mendiang I GAK Murniasih Bakal Dipamerkan di London

Lukisan Karya Mendiang I GAK Murniasih Bakal Dipamerkan di London

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 22 Sep 2023 15:30 WIB
Lukisan Karya Mendiang I GAK Murniasih Bakal Dipamerkan di London
Lukisan-lukisan mendiang I GAK Murniasih bakal dipamerkan di Frieze Masters 2023 di London, Inggris. Foto: Courtesy of Gajah Gallery
Jakarta -

Sepeninggal I Gusti Ayu Kadek Murniasih, namanya kian menggema di industri seni rupa. Lukisan-lukisannya banyak diburu oleh kolektor seni dunia dan mulai dipamerkan di berbagai museum serta event seni bergengsi, salah satunya di ajang Frieze Masters 2023 yang berlangsung di The Regent's Park, London, Inggris.

Melalui Gajah Gallery, karya mendiang seniman I GAK Murniasih yang meninggal pada 2006 bakal dipamerkan pada 11-15 Oktober 2023. Media relations Galeri Gajah, Natalie Falk-Gandarum menuturkan ada beberapa alasan yang membuat pihak galeri memboyong namanya ke ranah global.

"Beberapa tahun setelah beliau meninggal, namanya seakan-akan tersembunyi dari publik seni arus utama. Beberapa tahun belakangan, dengan upaya dari galeri, inisiatif seni, museum, dan institusi seni lainnya, namanya mulai diakui secara internasional," katanya kepada detikcom, Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menampilkan lukisan-lukisan I GAK Murniasih di ajang bergengsi ini, Gajah Gallery berharap agar dunia seni internasional maupun publik seni lokal dapat lebih mengenal hingga mengerti pentingnya karya sang pelukis sebagai pelopor.

"Galeri turut mengemban tugas budaya untuk terus menampilkan karya-karya yang secara sejarah dapat dipertanggungjawabkan dan menempatkannya ke rumah baru yang tepat," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Murni yang diketahui berasal dari Bali, eksis berkarya dari pertengahan dekade 1990-an sampai awal 2000-an, terus menerus menantang klise. Karyanya menantang tema-tema yang menstereotipkan kesenian Bali seperti mitos dan legenda-dengan justru fokus pada hal hal yang sangat pribadi.

Lukisan I GAK Murniasih menentang batasan yang ditekankan publik pada seniman perempuan, dengan tidak ragu menggambarkan seks dan hasrat-subyek yang saat itu dianggap tabu di Bali, terutama bagi perempuan.

Dia melihat seni sebagai cara untuk menyembuhkan trauma seksual yang dialaminya semasa kecil; tetapi ia tidak hanya melukiskan rasa sakitnya, namun juga kesenangannya. Contohnya, lukisan berjudul Aku Lagi Show, yang menceritakan makhluk fantastik yang didistorsi dan hanya mengenakan sepatu hak tinggi. Sebuah lukisan dengan balutan warna cerah disertai komposisi jenaka dan nuansa surreal.

"Dalam hal ini melalui kekuatan dan ketegarannya, Murni berhasil keluar dari stereotipe reduktif yang diproyeksikan ke individu penyintas kekerasan seksual," sambung Natalie.

Di Frieze Masters 2023 kali ini, Gajah Gallery akan menghadirkan karya Murni yang dibuat pada rentang tahun 1990an. Ini merupakan tahun-tahun transformasi dalam proses kekaryaan Murni, karena pada periode ini ia melakukan eksplorasi dan mendalami lebih lanjut praktik artistiknya. Di waktu yang sama yakni awal 1990an, Murni belajar melukis gaya Pengosekan dengan seniman I Dewa Putu Mokoh.




(tia/pus)

Hide Ads