Menuju pertengahan 2023, Museum MACAN mempersembahkan pameran seni terbaru yang berjudul 'di sini, d.l.l'. Pameran yang menampilkan koleksi terpenting dari museum itu menyajikan sejarah Indonesia dan narasi tentang lokasi pada sebuah kalimat dalam teks proklamasi.
Judul pameran ini merujuk kembali pada sebuah kalimat dalam teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Sukarno (presiden pertama Republik Indonesia) di pagi hari tanggal 17 Agustus 1945. Penggunaan 'd.l.l.' yang merupakan kepanjangan dari 'dan lain-lain' atau hal serupa lainnya.
Istilah ini pun dipakai sebagai titik awal percakapan kompleks yang muncul ketika kita berpikir tentang manifestasi kekuasaan di ranah publik dan hubungannya dengan berbagai daerah di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Museum MACAN Aaron Seeto mengatakan referensi kata 'dan lain-lain' secara puitis mengizinkan kita untuk memposisikan berbagai gagasan lokalitas yang beragam dan terkadang saling bertentangan ke dalam diskusi yang ada saat ini.
"Pameran 'di sini, d.l.l.' seakan mengingatkan kita pada betapa isu terkait identitas, kepemilikan, dan keterikatan pada suatu wilayah merupakan proses yang berkesinambungan," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom.
Pameran koleksi Museum MACAN 'di sini, d.l.l.' menampilkan lukisan-lukisan utama dari koleksi Museum yang menggambarkan lanskap, di antaranya dua lukisan oleh Raden Saleh (l. Hindia Belanda, sekitar 1811-1880), di mana karya Indies Landscape (1853) dan Javanese Mail Station (1879) adalah lukisan yang terhubung dengan pengalaman kolonial. Hal ini terlihat kontras dengan lukisan View across the Sawahs to Gunung Agung (1939) oleh Walter Spies (l. Russia, 1895-1942) yang menggambarkan imajinasi Eropa mengenai Bali yang mistis, sensual, dan sinematik.
Ada juga karya-karya dari S Sudjojono, Hendra Gunawan, Affandi, Itji Tarmizi, Sudjana Kerton, dan perupa Indonesia lainnya yang hadir pada masa Kemerdekaan Indonesia dari zaman penjajahan, menandai sejumlah cara yang dilakukan oleh para perupa untuk merepresentasikan rakyat jelata dalam bentuk seni lukis,
Pameran ini juga menampilkan karya dari: Adrien-Jean Le, Affandi, Ahmad Sadali, Alexander Sebastianus, Arahmaiani, Ashley Bickerton, Ay Tjoe Christine, Djoko Pekik, Dullah, FX Harsono, Hendra Gunawan, Handiwirman Saputra, Hendra Gunawan, I GAK Murniasih, I Gusti Nyoman Lempad, Irfan Hendrian, Itji Tarmizi, Jeihan Sukmantoro, Lee Man Fong, Maryanto, Miguel Covarrubias, Nadiah Bamadhaj, Raden Saleh, Rudi Mantofani, Rudolf Bonnet, Rusli,Sudjana Kerton, S. Sudjojono, Sunaryo, Theo Meier, Trubus Soedarsono, Walter Spies, dan Widayat.
Pameran 'di sini, d.l.l.' akan dibuka untuk publik mulai tanggal 3 Juni 2023.
Baca juga: 3 Pameran Seni Spesial Museum MACAN di 2023 |
(tia/dar)