3 Pameran Seni Spesial Museum MACAN di 2023

3 Pameran Seni Spesial Museum MACAN di 2023

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 06 Apr 2023 12:32 WIB
Pameran Seni di Museum MACAN
Foto: ZFONG/Museum MACAN
Jakarta -

Museum MACAN yang berada di kawasan barat Jakarta mengumumkan 3 pameran seni spesial sepanjang 2023. Dimulai dari awal Juni, ada sajian apa saja yang dihadirkan?

1. di sini, d.l.l. (3 Juni-8 Oktober 2023)

Pameran seni berjudul 'di sini, d.l.l.' adalah eksibisi yang disusun dari koleksi Museum MACAN. Judul 'di sini, d.l.l.' sebagian merujuk pada teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang menjadi gagasan awal dari pameran ini, dan meninjau kembali sejumlah tema penting sepanjang sejarah seni Indonesia termasuk bentang alam, pengalaman penjajahan, revolusi, dan perkembangan bangsa.

Pameran ini akan mencakup karya-karya Raden Saleh, S Sudjojono, I GAK Murniasih, Handiwirman, serta sejumlah akuisisi terbaru. Di antaranya berasal dari mendiang Ashley Bickerton dan seniman asal Bandung Irfan Hendrian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Isabel and Alfredo Aquilizan: Somewhere, Elsewhere, Nowhere (17 Juni-8 Oktober 2023)

Masih di bulan yang sama, 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' adalah pameran survei sajian dari pasangan perupa kelahiran Filipina yang berbasis di Brisbane, Australia, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Setelah dipamerkan secara luas dalam berbagai pameran utama dan bienial penting di seluruh dunia, Museum MACAN mempersembahkan pameran survei museum pertama mereka.

Pameran ini akan menampilkan instalasi-instalasi berskala besar yang menyoroti tema seputar pembangunan perkotaan, perjalanan dan pergerakan manusia, eksplorasi akan pencarian jati diri, dan bagaimana identitas terbentuk melalui pergerakan manusia.

ADVERTISEMENT

Praktik kolaboratif Aquilizan kerap berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga, menggabungkan material-material yang mudah ditemukan seperti kardus, kertas, dan kantong plastik.

Indonesia menjadi salah satu negara singgah untuk pameran keduanya. Dalam keterangan yang diterima detikcom, Indonesia punya peranan khusus yang penting bagi kedua perupa, di mana mereka membangun hubungan yang kuat dengan skena seni di Yogyakarta melalui salah satu seri karya berjudul Belok Kiri Jalan Terus (2017-2018). Karya tersebut terinspirasi dari perjalanan dan proses kerja mereka sebelumnya di Indonesia.

Untuk pameran ini, Museum MACAN juga akan mengkomisi sebuah karya baru, meneruskan hubungan yang sudah terjalin antara para perupa dengan praktik artisan di Indonesia.

3. Voice Against Reason (25 November 2023-14 April 2024)

Voice Against Reason adalah sebuah proyek kuratorial dan artistik yang menjadi salah satu fokus utama Museum MACAN tahun ini. Pameran seni ini melibatkan perupa dari seluruh dunia yang menitikberatkan pada praktik dan perspektif yang muncul dari wilayah Asia Pasifik, khususnya Indonesia dan Asia Tenggara.

Pameran ini membangkitkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perjalanan waktu yang rapuh dan hidup manusia yang fana, menghubungkan narasi pribadi, sejarah, politik, hingga geografi. Ditampilkan di seluruh area Museum, daftar lengkap partisipan pameran yang melibatkan para perupa modern penting yang berpengaruh segera diumumkan.




(dar/dar)

Hide Ads