Museum MACAN mempersembahkan pameran survei terbesar karya pasangan seniman asal Filipina, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Berjudul Somewhere, Elsewhere, Nowhere, pameran yang dibuka 24 Juni itu menampilkan karya seni instalasi terbesar, patung, dan seni gambar selama lebih dari 20 tahun praktik kolaboratif keduanya.
Isabel dan Alfredo Aquilizan adalah suami istri dan juga rekanan artistik, yang telah memamerkan karyanya secara luas di sejumlah pameran besar dan biennial di seluruh dunia. Mereka dikenal lewat perspektif unik yang kerap kali berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga, menggabungkan material-material yang mudah ditemukan sehari-hari ke dalam karya yang dibuat.
Mereka mulai aktif berkarya sejak akhir 1990-an dan 2000an, periode ketika seni kontemporer Asia Tenggara tengah berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Pameran Seni Spesial Museum MACAN di 2023 |
"Kami sangat senang dapat membagikan karya-karya dari 20 tahun praktik kolaboratif kami di Museum MACAN Jakarta. Kisah kami terinspirasi dari pengalaman bekerja di berbagai tempat dengan beragam latar belakang berbeda di seluruh dunia termasuk Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (25/5/2023).
Menurut keterangan keduanya, pameran yang bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere adalah tentang keterlibatan.
![]() |
"Kami sangat ingin melihat makna dari setiap karya berkembang dan bertambah melalui pengalaman pengunjung yang datang dan berinteraksi dengan karya yang dipamerkan," sambungnya.
Karya-karya seni instalasi terbesar Isabel dan Alfredo Aquilizan memakai material yang sederhana seperti ardus, sandal jepit, sikat gigi, dan selimut. Benda-benda yang sarat akan aktivitas masyarakat-juga yang kerap digunakan ketika bepergian-menjadi simbol dari pergerakan manusia sekaligus perpindahan.
Mereka juga melibatkan seniman Indonesia dalam proses pembuatan, misalnya saja pisau pada karya Belok Kiri Jalan Terus (2017-2018) dibuat oleh pandai besi di Yogyakarta dan Filipina; juga pada kain piΓ±a di karya See/Through (Series 1) (2019-2023). Kain piΓ±a adalah kain yang ditenun dari serat daun nanas. Nanas sendiri diperkenalkan oleh bangsa Spanyol selama masa pendudukannya di Filipina dan kemudian ditanam di seluruh penjuru Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Museum MACAN juga mengkomisi sebuah karya baru yakni sayap pesawat berskala nyata yang terbuat dari 92 sangkar burung yang disusun menjadi puzzle.
"Indonesia punya peranan penting bagi proses kekaryaan Isabel dan Alfredo Aquilizan. Mereka telah membangun relasi yang kuat dengan beragam perupa dan skena artistik di Yogyakarta selama bertahun-tahun. Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran besar dari karya-karya mereka dan membagikannya kepada publik di Indonesia," pungkasnya.
Pameran berlangsung pada 24 Juni hingga 8 Oktober 2023.
(tia/pus)