Cerita Butet Kartaredjasa Main Teater Sejak 1978, Baru Terima Honor di 1999

Cerita Butet Kartaredjasa Main Teater Sejak 1978, Baru Terima Honor di 1999

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 19 Sep 2023 18:26 WIB
Butet Kartaredjasa
Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Butet Kartaredjasa dikenal sebagai aktor yang telah berkecimpung di dunia teater selama 45 tahun. Mulai 'naik panggung' teater sejak 1978, Butet menceritakan suka dukanya.

"Saya main teater sejak 1978 dan saat tahu nggak ada orang yang datang ke gedung pertunjukan buat nonton teater, beli tiketnya, dikasih undangan juga belum tentu nonton," ucap Butet Kartaredjasa di atas panggung SHL Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Butet mengatakan saat itu ketika masyarakat Yogyakarta diberikan tiket nonton teater gratis, belum tentu mau menonton. Sponsor-sponsor pun tidak ada yang meliriknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hidup sangat spekulatif, orang tetap main teater. Saya waktu itu usia 17 tahun naik panggung, tidak ada yang nonton, latihan lagi, bikin pertunjukan lagi, tidak ada yang nonton lagi. Tidak pernah kapok nonton teater," ceritanya.

"Ada reward ekonominya nggak? Nggak ada, usia muda sudah menikah juga. Saya pikir oh ternyata selesai pertunjukan, saya dapat hormat dari penonton. Penonton tepuk tangan, saya hanya diberi upah tepuk tangan. Hari ini saya bisa berpendapat, yang menyebabkan karier dan teman-teman saya tetap main teater karena mencintai pekerjaan atau profesi itu," ucap Butet semringah.

ADVERTISEMENT

Setelah perjuangan Butet lama main teater, dia mengaku baru menerima upah 22 tahun berikutnya. Pada 1999, ketika film Petualangan Sherina booming besar dan mendapatkan penonton besar-besaran, ia diberikan honor karena jasa aktingnya.

"22 tahun saya mencintai pekerjaan saya dan baru menerima reward, saya nggak pernah kapok karena ditepuk tangani terus," katanya.

Tak disangka setelah film Petualangan Sherina, pintu bagi 'jasa aktingnya' terbuka lebar. Butet pun mulai bisa dipercaya untuk main di film, serial televisi, monolog di layar televisi, sampai diundang ke berbagai acara.

"Orang bilang 'Enak ya tet, kerjaannya gitu doang. Bayarannya gede'. Saya bilang 'Matamu!'," ucapnya disebut gelak tawa penonton.

"Saya punya 22 tahun sampai ke situ, mereka nggak pernah lihat. Sumber Daya Manusia (SDM)-ku ya Gusti Allah," tukasnya.

Butet Kartaredjasa menjadi salah satu narasumber dalam konferensi yang diselenggarakan oleh SHL Indonesia hari ini. Acara SHL Indonesia Talent Conference 2023 mengangkat tema "Future Talent Frontier: Navigating People Strategy".

Pada kegiatan ini, Lucy Beaumont, Talent Management Solution Lead SHL, mengupas hasil riset SHL Global bertajuk "Skills of the Future and Where to Find Them". Riset ini melibatkan 70 ribu praktisi SDM di berbagai industri dari seluruh dunia yang dibagi ke dalam 8 region yaitu Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Eropa, India, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Oseania.

"Di beberapa region, karakter yang menduduki tempat teratas adalah optimisme, integritas, dan kemurahan hati atau kebaikan (generosity). Yang menarik, dua dari karakter ini yaitu integritas dan generosity menjadi karakter dominan SDM di wilayah Asia. Selain itu, kemampuan bekerjasama dan saling dukung di dalam tim serta kemampuan beradaptasi juga menjadi bagian yang menonjol dari karakteristik SDM yang disurvei," ujar Lucy Beaumont.




(tia/dar)

Hide Ads