3 Fakta Musikal Ken Dedes

Pentas musikal Ken Dedes siap menyapa para pencinta seni akhir pekan ini. Re-run musikal Ken Dedes yang sebelumnya berlangsung pada Maret lalu, digelar lagi karena beberapa alasan.

Berikut 3 fakta musikal Ken Dedes, seperti dirangkum detikcom:

1. Antusiasme Tinggi

Pada Maret lalu, musikal Ken Dedes sukses diselenggarakan di Ciputra Artpreneur Theater dan mendatangkan lebih dari 4.000 penonton. Direktur Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra mengatakan ketika pentasnya segera berlangsung dan setelahnya ada banyak telepon yang masuk ke mereka.

"Setelah pentasnya selesai, ada banyak yang menanyakan tentang musikal Ken Dedes, apa ada pentas ulang, dan sebagainya. Saya yakin pertunjukan ini menjadi salah satu yang ditunggu," katanya.

2. Warisan Terakhir

Koreografer tari Rusdy Rukmarata meninggal dunia Rabu pada 19 April. Kabar kepergiannya membawa duka yang mendalami bagi panggung seni pertunjukan.

Sepeninggal Rusdy, Direktur Artistik dan pendiri EKI Dance Company itu menciptakan musikal Ken Dedes yang digelar pada 18-19 Maret di Ciputra Artpreneur Jakarta. Karya itu menjadi warisan terakhirnya.

"Musikal Ken Dedes jadi karya terakhir sebelum terkena serangan stroke pada Februari tahun ini," ucap Manajer Strategic Partner EKI Dance Company, Danang Soerjono, ketika dihubungi detikcom.

3. Megah dan Kolosal

Ken Dedes menampilkan nama-nama yang tak asing lagi di panggung musikal dan dunia perfilman seperti, Ara Ajisiwi (Ken Dedes), Taufan Purbo (Ken Arok), Nala Amrytha (Ken Umang), Uli Herdinansyah (Tunggul Ametung). Selain itu, ada Fatih Unru (Anusapati), Geraldo Tanor (Tohjaya), Nino Prabowo (Kebo Ijo), Kiki Narendra (Pak Larto) dan Takako Leen (Bu Laras), Muh. Iqbal Sulaiman (Suho) dan Yosep Wahyu Tristiantoro (Regawa).

Selain menyutradarai pagelaran Ken Dedes, Rusdy juga menampilkan koreografi menakjubkan. Sementara latar artistik panggung yang modern dan megah digarap Iskandar Loedin. Untuk musik digarap secara apik dan live oleh Oni Krisnerwinto.

Kejutan lainnya, skenario musikal Ken Dedes ditulis oleh Titien Wattimena-penulis naskah peraih Piala Citra-yang tentu saja tidak perlu diragukan. Bumbu menarik dari pagelaran ini, sosok Ken Umang (istri pertama Ken Arok) akan mendapatkan spotlight cukup besar, berbeda dengan cerita di buku yang sering kali menyampingkan peran Ken Umang.