Festival seni tari yang diselenggarakan setiap dua tahun bakal kembali digelar tahun depan. Menuju Indonesian Dance Festival (IDF) 2024, beragam kegiatan diselenggarakan untuk meramaikannya.
Dalam rangkaian program ini, pencinta tari dapat menonton tayangan bincang populer bersama praktisi dan pengamat industri, mengikuti kelas-kelas pelatihan yang dirancang untuk berbagai kelompok usia dan profesi, juga menghadiri pertunjukan tari di Makassar, Padang Panjang, dan Yogyakarta mulai Juli 2023 hingga Januari 2024.
Salah satu kegiatan yang menarik adalah seri program pertunjukan di tiga kota dalam kolaborasi dengan mitra lokal. Dengan mengusung nama Lawatari yang dibentuk dari kata "lawat" dan "tari", program ini berangkat dari semangat berkunjung dan mengenal konteks lokal di kantong- kantong seni pertunjukan di beberapa wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September 2023, IDF akan memfasilitasi Gymnastik Emporium, kolektif seniman lintas-disiplin asal Yogyakarta yang akan melakukan residensi ke Pulau Laelae, Makassar. Karya pentasnya juga bakal menjadi salah satu program Makassar Biennale 2023.
Direktur Makassar Biennale, Anwa Jimpe Rachman mengatakan sejak 2019 pihaknya memulai tradisi mengundang seniman dengan metode 'tangan kosong'.
"Seluruh seniman undangan harus menjalani residensi di Makassar selama 15-30 hari. Kesempatan ini membuka kemungkinan keterlibatan yang intens dengan warga. Dengan begitu juga semua yang terkait budaya, isu, maupun pengetahuan akan menjadi elemen penting sekaligus bersuara bersama dalam karya yang dihasilkan," ungkapnya.
Salah satu anggota Gymnastik Emporium, Muhammad AB mengatakan bakal berada di Makassar selama 2 minggu untuk belajar bersama warga.
"Kami akan mengolah berbagai kemungkinan bahasa penciptaan yang berbasiskan pengalaman keseharian warga Makassar," katanya.
Di penghujung tahun, pada 1-2 Desember 2023, IDF akan menampilkan perkembangan karya SILO oleh Hari Ghulur di Padang Panjang. Selain itu, karya Kurniadi Ilham, seorang koreografer yang berdomisili di Padang Panjang juga akan turut ditampilkan.
Awal 2024, Lawatari akan menyambangi Yogyakarta. Perhelatan ini diadakan dalam kerja sama dengan Mila Art Dance Lab yang diinisiasi oleh koreografer Mila Rosinta dan Paradance, sebuah platform untuk koreografer muda yang digagas oleh Nia Agustina.
Selain itu road to IDF 2024, juga diisi dengan program tari bertajuk Dance Talks Pop pada Juli 2023 hingga Februari 2024, pelatihan tari bersama IDF pada Agustus 2023 sampai Februari 2024, Layar Terkembang pada 18-19 November 2023 sampai Telusur Tari pada 25-26 November 2023.
(tia/wes)