Koreografer tari Rusdy Rukmarata meninggal dunia Rabu (19/4/2023) siang. Kabar kepergiannya membawa duka yang mendalami bagi panggung seni pertunjukan.
Sepeninggal Rusdy, Direktur Artistik dan pendiri EKI Dance Company itu menciptakan musikal Ken Dedes yang digelar pada 18-19 Maret di Ciputra Artpreneur Jakarta. Karya itu menjadi warisan terakhirnya.
"Musikal Ken Dedes jadi karya terakhir sebelum terkena serangan stroke pada Februari tahun ini," ucap Manajer Strategic Partner EKI Dance Company, Danang Soerjono, ketika dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musikal Ken Dedes mendapat apresiasi positif karena hadir dengan warna berbeda. Kisah sejarah yang dibuat modern itu tetap aktual bagi penonton masa kini.
Menurut keterangan Danang, musikal Ken Dedes bakal diproduksi ulang dan digelar pada September 2023 di lokasi yang sama.
Baca juga: Pentas Musikal Ken Dedes Digelar Maret 2023 |
"Kami sudah diminta pihak Ciputra Artpreneur untuk memproduksi ulang. Sudah 3 minggu juga disiapkan, karena memang animo penonton yang luar biasa. Selama 2 hari 5 kali show, animo tinggi sekali, ingin dipentaskan ulang dengan harga lebih fleksibel dan pembaruan," terangnya.
Pembaruan tersebut, lanjut Danang, kemungkinan besar bakal tetap dilanjutkan oleh tim EKI Dance Company.
"Sudah pasti ya, dengan format yang disampaikan beliau kepada kami. Sudah menangkap musikal Ken Dedes ini akan ke mana," lanjut Badan Pengawas EKI Foundation tersebut.
"Kami juga mau buat Festival Musikal kedua yang digelar Oktober nanti, konsepnya pun sudah ada," tukasnya.
Kabar kepergian Rusdy Rukmarata hari ini dibenarkannya kepada detikcom. Menurut keterangan Danang, koreografer kondang Indonesia itu mengalami stroke pada Februari lalu dan kondisi kesehatannya terus menurun sampai ajal menjemput.
Rusdy Rukmarata dikenal sebagai pendiri Eksotika Karmawibhangga Indonesia dan juga pandita utama dari Nichiren Shoshu Indonesia (NSI). Ia adalah suami dari Aiko Seno Soenoto.
Sejak dekade 1980-an, ia sudah mementaskan berbagai tarian ke mancanegara di antaranya adalah Belanda, Prancis, Spanyol, Inggris, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Tidak sedikit dari pementasan itu yang dilakukan dalam event besar yang diikuti ratusan negara. Salah satunya ialah pementasan di Spanyol yang berlangsung dalam event pembangunan berkelanjutan.