Bursa seni Art SG resmi diselenggarakan pertama kalinya di Singapura. Agenda terpenting dalam pameran seni Asia Tenggara itu mempertemukan seniman, kolektor seni, dan para pencinta seni sepanjang 12-15 Januari 2023.
Edisi pertama ART SG menghadirkan 164 galeri dari 35 negara di seluruh dunia. ART SG juga menjadi bagian dari Singapore Art Week (SAW) dan menempatkan Singapura sebagai peta seni utama dalam kancah internasional.
Fair Director ART SG, Shuyin Yang mengatakan meluncurkan bursa seni internasional dengan kualitas tinggi untuk Asia Tenggara menjadi pengalaman yang mengagumkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu momen paling menarik yang kami saksikan adalah banyak galeri bertemu dengan kolektor baru di ART SG, membina hubungan baru, serta memiliki kesempatan untuk berhubungan kembali dengan teman lama," ungkapnya dalam keterangan yang diterima detikcom.
Selain itu, Shuyin Yang menambahkan sangat menyenangkan melihat penjualan luar biasa yang didukung kolektor dari Asia Pasifik dan sekitarnya. Edisi perdana ini merupakan awal yang kuat, dan berharap dapat memulai kalender budaya global dari tahun ke tahun
Co-Founder ART SG, Magnus Renfrew pun menambahkan peluncuran edisi pertama dimeriahkan dengan berbagai acara seni di penjuru Singapura.
"Singapura menjadikan edisi pertama bursa ini sebagai momen yang dihadiri dan dirayakan sebagai bagian dari pekan seni kelas dunia. Kami sangat yakin bahwa kesuksesan bursa yang tercermin melalui penjualan yang kuat, presentasi yang luar biasa, dan program yang terkurasi dengan baik," tambahnya.
ART SG sukses menarik audiens global termasuk sejumlah besar kolektor pribadi serta perwakilan dari institusi seni lokal, regional, dan internasional. Hari pratinjau ART SG dihadiri ribuan VIP, termasuk kolektor lokal dan internasional dari Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Australia, Jepang, Korea, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan serta Eropa dan Amerika Serikat.
Galeri seni dunia yang berpartisipasi turut mengapresiasi hadirnya ART SG. Ursula Sullivan, Co-Founder Sullivan+Strumpf, mengatakan bursa ini melebihi ekspetasinya.
"Di malam pertama kami hampir menjual seluruh karya di stan, lalu kami memajang karya-karya baru dan menghasilkan penjualan yang bagus setiap harinya. Senang sekali bisa kembali ke Singapura untuk babak baru yang menarik!" katanya.
"Saya senang melihat revitalisasi pasar seni di Singapura, rumah dari Galeri Mizuma selama 11 tahun terakhir. Dengan pergeseran baru-baru ini dari pasar dan dana dari Tiongkok dan Hong Kong ke Singapura, tidak dapat dimungkiri bahwa pameran seni akan lahir dan mengakar di kota ini, yang berfungsi sebagai pusat berkembangnya medan seni Asia Tenggara," timpal Sueo Mizuma, Founder, Mizuma Gallery (Tokyo, Singapore, New York).
(tia/pus)