Setiap tahunnya, sekolah seni balet tertua di Indonesia Marlupi Dance Academy (MDA) mengirimkan murid-murid terbaiknya untuk berkompetisi di tingkat internasional. Di penghujung tahun, para balerina Indonesia sukses mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Melalui kompetisi balet internasional bernama Asian Grand Prix 2022, para murid dari MDA berhasil meraih dua emas, perak, dan perunggu dan posisi terbaik. Dua murid di antaranya juga meraih beasiswa seni balet ke sekolah bergengsi di mancanegara, salah satunya adalah Nicole Kosasi Widjaja.
Balerina berusia 14 tahun berhasil memenangkan kategori Junior A dan beasiswa balet ke Australian Ballet School pada 2023.
Kepada detikcom, Nicole menceritakan sudah belajar balet sejak usia 5 tahun. Selama 9 tahun, hampir setiap hari dia belajar balet selama lebih dari 8 jam dan sekolah pelajaran umum dengan homeschooling.
"Buat ke Asian Grand Prix 2022, aku sudah persiapan dari bulan Oktober mulai latihan. Kami ada latihan kekuatan dan pemanasan biar otot lebih jadi, pola makan juga dijaga. Jadi memang persiapan selama dua bulan ya sebelum ikut kompetisi internasional," kata Nicole ketika diwawancarai detikcom di Teater Jakarta, kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Menurut keterangan Nicole, kompetisi seni balet internasional yang digelar di Bangkok punya standar tinggi.
![]() |
"Balerina harus stand out, kandidat ada dari macam-macam negara. Peserta harus bisa dilihat oleh para jurinya, aku mikirnya pede saja. Aku juga bagus kok, karena semua balerina yang masuk final kan sudah disaring di tahap regional," kata Nicole.
Ketika final, Nicole menarikan dua kategori balet yakni klasikal dan kontemporer. Ketika berada di panggung, ia mengaku banyak lawan terkuatnya yakni Australia dan New Zealand.
"Soalnya mereka bagus-bagus banget, badannya tinggi," sambungnya sembari tertawa.
Direktur Artistik Marlupi Dance Academy, Fifi Sijangga, mengatakan Asian Grand Prix 2022 merupakan kompetisi seni balet internasional yang bergengsi di Asia. Tahun ini, lawan-lawannya ada balerina dari Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, Jepang, Hong Kong sampai China.
"Kami memang menyiapkan dan memberikan kesempatan agar murid-murid bisa mengikuti lomba ke luar negeri. Tujuannya bisa dapat beasiswa agar masuk ke sekolah balet yang bagus, selain juga buat pengalaman lomba diperlukan untuk proses berlatih ya," katanya.
Menurutnya ada dua kemampuan agar balerina bisa lolos dan menang kompetisi yakni keindahan tari dan kemampuan mendalami musik. "Nggak semua orang pandai mendengarkan musik. Harus pintar dan tahu kapan gerakan tari balet itu masuk," pungkasnya.
Baca juga: Marlupi Dance Academy Berjaya Lagi di AS |
Selain Nicole, ada Jessica Diamanta yang juga meraih beasiswa AGP 2023, pemenang lainnya di kategori Performance A ada Athanasia Kirey di posisi ke-8, Eva Julia Sutanto di posisi ke-4, Ni Luh Putu Aneira medali perunggu, dan Tiffany Emanuella di medali perak.
Performance B ada Shaqueena Yefta Hutasoit yang meraih medali emas, junior A dimenangkan oleh Nicole Kosasih Widjaja yang meraih medali emas, dan kategori senior Mikha Aurelia berada di posisi ke-6.
Simak Video "Kesan Laudya Cynthia Perankan Tokoh Siti Raham: Perempuan Harus Punya Ilmu"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/pus)