Saat COVID-19 mewabah, banyak faktor yang terdampak salah satunya dunia seni pertunjukan. Gedung pementasan ditutup sampai tak bisa melakukan aktivitas berkesenian, namun Indonesia Kaya tak mau berdiam diri.
Dimulai dengan membuat program #MusikalDirumahAja sampai #NontonTeaterDiRumahAja, Indonesia Kaya merambah ke panggung yang lebih besar lagi. Tapi dengan konsep teatrikal sinematik dan terbilang berbeda dari pertunjukan biasanya. Apa alasannya?
Produser Eksekutif serial musikal Payung Fantasi, Renitasari Adrian, mengatakan proses tersebut tidaklah singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus kami memang di panggung seni pertunjukan dan berkomitmen membangun industri ini. Saat COVID-19 mewabah, otomatis panggung disetop. Kerja keras kita selama 10 tahun membangun penonton, pemain, takut dilupakan oleh publik," ungkapnya ketika diwawancarai di kantor detikcom, belum lama.
Saat pembatasan aktivitas juga, ada banyak profesi yang kehilangan mata pencaharian. Termasuk orang-orang yang bekerja di balik panggung seni pertunjukan.
![]() |
"Kami berpikir bagaimana nih biar tetap ada kegiatan. Kita eksperimen, ada 6 cerita rakyat dalam versi pendek. Kita cek ombak, ternyata respons-nya bagus. Waktu itu masih tim kecil kan, kita coba lagi nih karena pandemi masih panjang. Yang tadinya cuma buat 3 bulan, kita bikin serial musikal Nurbaya," terangnya.
Pihak Indonesia Kaya pun mencari berbagai talenta-talenta baru. "Kayaknya kalau bikin 1 episode aja kurang menarik ya, kita panjangkan, jadinya 6 episode, dan ternyata responsnya juga kita kaget 1 tim," sambung Renitasari.
Secara tak sengaja, tim versi teater dan film pun terbentuk. Dari tim di balik layar yang berasal dari anak-anak, ide pun mengalir secara deras.
"Ide-ide mereka out of the box, wah mereka semua mengeksplorasi diri mereka masing-masing dan itu luar biasa. Kita tuh merasa kayaknya mesti bikin lagi nih. Biar belajar dari kesalahan sebelumnya dan biar lebih mantep," tegasnya.
Serial musikal Payung Fantasi pun berhasil dibuat dengan konsep teatrikal-sinematik. Ada dua tim di balik layar yakni teater dan film yang berkontribusi mewujudkan dalam tontonan yang tayang secara resmi di YouTube Indonesia Kaya dan saat ini sudah ada 6 episode.
(tia/dar)