Geliat Taman Ismail Marzuki Kembali Bergairah, Resmi Dibuka untuk Umum

Geliat Taman Ismail Marzuki Kembali Bergairah, Resmi Dibuka untuk Umum

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 27 Sep 2022 12:34 WIB
Karyawan Wika Gedung beraktivitas di Gedung Panjang, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022). Usai direvitalisasi sejak Juli 2019, Taman Ismail Marzuki (TIM) kini hadir dengan wajah baru.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) yang berada di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, resmi dibuka untuk umum. Sejak kemarin, generasi muda mulai memadati berbagai area yang ada di kompleks TIM.

Masyarakat mulai menyaksikan penampilan grup musik yang membawakan lagu di atap Gedung Parkir Taman Ismail Marzuki (TIM) Ssejak kemarin sore. Area tersebut terdapat tempat duduk dengan rerumputan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.

Setelah menonton penampilan grup musik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga meluncurkan Jakarta Street Experience (JSE) Board di depan kompleks TIM. Bagi siapapun yang ingin jalan-jalan di sekitar wilayah Ibu Kota, bisa melihat informasi di papan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JSE Board merupakan karya seni instalasi interaktif yang menggabungkan unsur edukasi, informasi, seni, dan teknologi pintar agar mendorong publik untuk mengeksplorasi kota dengan berjalan kaki.

Usai peresmian, Gubernur Anies menggelar dialog bersama para pelaku seni. Dalam perbincangan tersebut, Pemprov DKI Jakarta berjanji mengalokasikan dana sebesar Rp 28 miliar untuk kegiatan seni dan budaya di TIM.

ADVERTISEMENT

"Subsidi dana ini akan diberikan sampai akhir tahun 2022. TIM akan dibiayai oleh pemerintah dan tidak dikenakan biaya untuk menggunakan, dialokasikan Rp 28 miliar sampai akhir tahun ini," ungkap Gubernur Anies seperti dikutip dari detikNews.

Anies menyebut saat ini TIM yang baru saja selesai direvitalisasi dan dibuka untuk publik. Selama berkegiatan di TIM, para seniman tak akan dikenai biaya.

"Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk membiayai aktivitas seni budaya di Jakarta di TIM ini, sehingga para seniman bisa memikirkan karya seninya adapun negara hadir dalam memberikan subsidi untuk pembiayaannya," ucapnya.

Anies juga menerangkan nantinya ada 6 orang dewan penasehat yang akan menyeleksi karya-karya yang tampil di TIM. Mereka berasal dari Dewan Kesenian Jakarta sebagai tim penyeleksi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan puisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan puisi "Rakyat adalah Sumber Kedaulatan" karya WS Rendra dalam pagelaran perdana di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (23/9/2022). Pertunjukkan perdana tersebut menandai diresmikannya Graha Bhakti Budaya pascarevitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

"Kita berharap, dengan pengenalan ini masyarakat akan lebih tahu tentang apa saja yang sudah dilakukan, revitalisasi di tempat ini. Memang pembangunannya relatif komprehensif. Jadi wajah TIM hari ini secara fisik nampak sangat berbeda dengan sebelumnya," katanya.

Sebelumnya, revitalisasi kompleks TIM menghabiskan waktu selama 3 tahun lamanya dan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Revitalisasi ini sempat menuai pro dan kontra dari kalangan seniman.

Taman Ismail Marzuki yang didirikan pada 1968, kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di ibu kota, tapi juga dialokasikan untuk tempat berkumpul masyarakat dari berbagai kalangan dan usia.

Tak hanya taman publik saja yang menjadi ruang bagi publik umum. Ada juga Perpustakaan di Gedung Panjang kompleks TIM yang dipuji arsitekturnya dan ramah bagi anak. Selain itu, ada galeri seni Annex, Galeri Emiria Soenassa sampai Graha Bhakti Budaya sebagai ruang bagi para seniman.




(tia/dar)

Hide Ads