.webp)
Di tengah gegap gempita kemeriahan menuju G20, Kemendikbudristek menyiapkan festival budaya bernama Indonesia Bertutur. Festival yang rencananya digelar setiap dua tahun sekali itu siap dihelat pada 7-11 September 2022 dan melibatkan 900 pelaku seni budaya.
Di antara berbagai program utama, ada pameran seni yang berlangsung di empat galeri di sekitar kawasan kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Direktur Artistik Festival Indonesia Bertutur, Melati Suryodarmo, mengatakan totalnya ada 17 seniman kontemporer. "Mereka yang diundang tidak merepresentasikan selalu tentang Candi Borobudur," ungkap Melati saat ditemui di Gedung A, Kemendikbudristek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penuturan Melati, sistem kuratorial dan artistik Indonesia Bertutur 2022 melihat berbagai kemungkinan membaca Borobudur sebagai bacaan.
"Gimana melihat perjalanan manusia dari keduniawian, kesadaran tertinggi. Ini bertahap nih," katanya.
Para seniman yang berpartisipasi di antaranya adalah kolektif Bandung-Jakarta Tromarama, Natasha Tontey, Julian Abraham Togar, Mella Jaarsma, Titarubi sampai perupa asal Bali Citra Sasmita.
Mereka bakal berpameran di empat lokasi ruang seni dan galeri di sekitar Magelang, di antaranya adalah Museum H. Widayat, Apel Watoe Art Gallery, Limanjawi Art House, dan Eloprogo Art House.
Melati juga menerangkan Ade Darmawan bakal berpartisipasi di Indonesia Bertutur 2022. Dalam risetnya, seniman asal Jakarta itu menemukan dedanuanan di zaman purba yang pernah terangkum dalam buku Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer.
Dedaunan itu nantinya, lanjut dia, baka disuling. "Ada Darmawan akan membuat karya seni instalasi yang penerjemahannya sangat puitik. Gimana peristiwa itu memproduksi aroma, dan membangkitkan memori tertentu," katanya.
Dari 5 hari penyelenggaraan, ada 900 seniman dan pelaku budaya yang terlibat dalam Festival Indonesia Bertutur 2022. Program utama pada festival tersebut adalah Selametan, Festival Cahaya, video pemetaan seni pertunjukan dan instalasi, pertunjukan seni kontemporer, Festival Film Tari hingga Ruwatan Bumi.
(tia/dal)
