Ajang Reunian Seniman, Galeri hingga Kolektor Seni
Digelarnya lagi Art Jakarta 2022 secara offline menjadi oase di tengah dahaga tak adanya art fair bergengsi sepanjang dua tahun terakhir. Kolektor sekaligus pendiri Museum OHD, Oei Hong Djien, mengapresiasi adanya Art Jakarta 2022.
"Bagus sekali, ini ajang reunian setelah dua tahun. Ini kan suasana yang tidak bisa digantikan dengan penyelenggaran virtual ya. Kita bisa ketawa-ketawa begini, ketemu teman lama dari mana-mana. Ini sesuatu yang tidak bisa lepas dari pertemuan art fair seperti sekarang ini," kata Oei Hong Djien ketika ditemui di booth EquatorNFT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oei Hong Djien juga menegaskan hadirnya art fair secara offline juga menjadi ajang sosialisasi. "Semuanya penting, ini kan tidak bisa lewat online yah. Kita juga bisa melihat perkembangan skena seni di Indonesia dan mancanegara," ungkapnya semringah.
![]() |
Naufal Abshar, seniman muda yang karyanya sudah mendunia juga mengapresiasi penyelenggaran Art Jakarta 2022. "Senang banget, melihat art fair diselenggarakan secara offline lagi dan kita bertemu dengan semua orang, kolektor-kolektor, pemilik galeri, teman-teman seni, dan semuanya kumpul di sini," katanya kepada detikcom.
Di tahun ke-14, Art Jakarta makin membuktikan eksis dan komitmen yang kuat di tengah gempuran pandemi yang tak berkesudahan. Dengan tim yang solid, Art Jakarta 2022 memberikan peluang besar kepada para seniman untuk berkarya, dan galeri seni-kolektor untuk berjumpa dan memperjualbelikan karya seni.
Art Jakarta 2022 digelar sampai Minggu (28/8) mendatang di Hall A dan B, Jakarta Convention Center (JCC). Tiketnya dibanderol senilai Rp 150 ribu.
![]() |
(tia/dar)