Eksplorasi Seni Syaiful Garibaldi Berkarya Melalui Rumput

Eksplorasi Seni Syaiful Garibaldi Berkarya Melalui Rumput

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 30 Jun 2022 12:02 WIB
Pameran seni Syaiful Garibaldi Berjudul tumbuh
Pameran tunggal Syaiful Garibaldi di ROH Projects berlangsung hingga 31 Juli 2022, Foto: Courtesy of ROH
Jakarta -

Seniman asal Bandung, Syaiful Aulia Garibaldi, sukses memikat pencinta seni sejak sejak pameran tunggal perdananya Regnum Fungi yang meneliti soal jamur. Dari situ, eksplorasinya berkembang menjadi berbagai hal.

Pria yang akrab disapa Tepu iu membuat karya seni di atas kertas, instalasi patung hidup, dan juga mural. Pameran berikutnya yang berjudul Abiogenesis: Terhah Landscape di Pearl Lam Galleries, Singapura pada 2014, Quiescent di ROH Projects, Jakarta, Limaciform di Silverlens Galleries, Manila pada 2017.

Serta Lemniscate di Mind Set Art Center, Taipei, Taiwan perlahan membuat eksplorasi Garibaldi lebih matang yang kini tampil melalui pameran tunggal berjudul 'tumbuh' di ROH Project.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memberikan fokus pada rumput. Garibaldi mengamati spesimen-spesimen melalui pembesaran, penggandaan, tangkapan, dan alih dari temuan-temuannya kepada abstraksi.

Pameran seni Syaiful Garibaldi Berjudul 'tumbuh'Pameran seni Syaiful Garibaldi Berjudul 'tumbuh' Foto: Courtesy of ROH

Dia meneliti spesimen asli akar rumput yang disepuh emas untuk menciptakan konduksi listrik ketika diteliti di bawah mikroskop elektron.

ADVERTISEMENT

"Pameran tumbuh mengisyarakatkan ajakan untuk berinteraksi dengan karya-karya serta menantang anggapan dan prasangka yang kita punya," tulis keterangan ROH Project.

Garibaldi melakukan riset dan penjelajahannya yang mengantarkan kepada penemuan akan 'alelopati', fenomena alam yang terjadi pada organisme. Organisme ini akan mengeluarkan alelokimia, sejenis zat yang menyerang hidup dan tumbuh tanaman-tanaman di sekitarnya.

Goenawan Mohamad mengatakan karya seni Garibaldi merupakan sebuah kanvas puisi liris yang subversif.

"Dalam kebisuannya menegaskan betapa berharganya nuansa dan ambiguitas, hal-hal yang kini tak dianggap praktis dan tiap kali hendak disingkirkan. Kita bersyukur akar mengingatkan hal ini. Bukan sekadar dengan menengok ke belakang," kata Goenawan Mohamad.

Pameran tunggal Syaiful Garibaldi 'tumbuh' hingga 31 Juli 2022.




(tia/wes)

Hide Ads