Monolog Kacamata Sjafruddin Bongkar Sisi Lain Sejarah Bangsa Indonesia

Monolog Kacamata Sjafruddin Bongkar Sisi Lain Sejarah Bangsa Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 16 Apr 2022 09:46 WIB
Kacamata Sjafruddin
Kacamata Sjafruddin. Foto: (dok. Yose Riandi/Titimangsa Foundation)
Jakarta -

Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media kembali menghadirkan musim kedua dari pertunjukan Di Tepi Sejarah yang bakal mulai tayang di kanal Indonesiana TV pada Agustus 2022. Pentas kali ini bertajuk Kacamata Sjafruddin yang digelar secara khusus di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), pekan ini.

Pementasan Kacamata Sjafruddin menampilkan kisah perjalanan hidup Sjafruddin Prawiranegara yang dikenal menjabat sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Demi siasat politik diplomasi, ia dilupakan dan dihempaskan di tepi sejarah.

Hidupnya terbilang ironi. Sebagai seorang Ketua PDRI, ia merupakan kepala pemerintahan republik yang sah. Antara PDRI dan PRRI, sejarah hanya mencatat namanya sebagai seorang penyelamat republik namun juga pengkhianat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di era Orde Baru, Sjafruddin aktif dalam organisasi keagamaan dan terkenal keras menentang menggunakan Pancasila sebagai alat politik pemerintah.

Sjafruddin meninggal dunia pada 15 Februari 1989 dan baru mendapat gelar pahlawan nasional di 2011.

ADVERTISEMENT

Sutradara pertunjukan monolog Kacamata Sjafruddin, Yudi Ahmad Tajudin, menuturkan sosok Sjafruddin Prawiranegara sebagai Ketua PDRI dan bergerilya di Sumatera Barat harus diketahui lebih banyak orang lain.

"Pada saat itu adalah masa di mana medium komunikasi masih sangat sederhana, namun semangat kebangsaannya sedemikian kaya dalam diskusi dan percakapan yang dilakukan seorang Sjafruddin Prawiranegara," ungkap Yudi dalam keterangan yang diterima detikcom.

Yudi Ahmad Tajudin membuat kontras dengan masa sekarang yang penuh dengan teknologi dan media yang canggih.

"Tapi diskusi kita akan nilai-nilai kebangsaan dan bagaimana kita mesti hidup bersama dalam negeri bernama Indonesia yang mudah terpolarisasikan. Ini satu hal yang patut kita renungkan," sambungnya.

Karakter Sjafruddin dimainkan oleh Deva Mahenra yang merasakan pengalaman berbeda dengan akting di film.

"Di panggung teater beda dengan film, persiapannya adalah kesiapan. Kalau pentas dimulai, tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki," tegasnya.

Kacamata Sjafruddin merupakan produksi Titimangs Foundation yang ke-54. Nantinya, musim kedua serial Di Tepi Sejarah bakal menghadirkan tokoh Kassian Cephas, fotografer profesional pertama di Hindia Belanda dan musisi Gombloh.




(tia/dal)

Hide Ads