Seniman Jeff Koons dikabarkan segera meluncurkan patung ke luar angkasa dan ditempatkan secara permanen ke bulan. Benarkah?
Sang seniman menggambarkan proyek tersebut sebagai 'perayaan pencapaian aspirasional umat manusia'. Namanya pun didaulat menjadi seniman paling mahal di bumi.
Proyek seni berjudul Jeff Koons: Moon Phases, seniman berusia 67 tahun itu mempersembahkan koleksi NFT pertamanya yang bernama Pace Verso yakni platform Web3 galeri. Karya seninya disebut terinspirasi dari kemajuan teknologi manusia dan daya tarik yang tidak ada habisnya.
Setiap karya digital uniknya akan dibuatkan versi patung fisik. Rencana meluncurkan ke luar angkasa sudah mencuat sejak akhir tahun lalu.
Pada akhir 2021, sekelompok patung dikabarkan akan diluncurkan di luar angkasa dari pad 39A di Stasiun Luar Angkasa Kennedy di Cape Canaveral, Florida. Perayaan ini bertepatan dengan 50 tahun perjalanan kru terakhir AS ke bulan dengan Apollo 17.
Dalam sebuah pernyataan, Jeff Koons mengatakan proyek NFT ini berakar pada pemikiran humanistik dan filosofis.
"Prestasi kami dengan memajang karya patung di luar angkasa akan mewakili potensi manusia," katanya.
"Eksplorasi luar angkasa telah memberikan kita perspektif tentang kemampuan untuk melampaui batasan duniawi," sambung Jeff Koons.
Menurut Jeff Koons, ide-ide ini merupakan inti dari proyek NFT. Dia mengatakan karyanya merupakan sebuah pencapaian aspirasi umat manusia di dalam dan di luar planet kita
Proyek ini merupakan kolaborasi antara Jeff Koons dan Pace Verso NFMoon, perusahaan seni dan teknologi digital yang didirikan oleh Patrick Colangelo, dan 4Space yang didirikan oleh Chantelle Baier sebagai perusahaan antariksa milik wanita pertama yang pergi ke bulan.
Patung-patung Jeff Koons bakal menjadi karya seni pertama yang ditempatkan di permukaan bulan. Tepatnya berada di Oceanus Procellarum, area yang terbentang lebih dari 1.600 mil melintasi utara-selatan bulan. Patungnya bakal dilapisi termal yang dikenal sebagai CubeSat.
Simak Video "Video: Seniman Bikin Versi Lukisan dari Patung Biawak Viral"
(tia/dar)