Suku Minangkabau merupakan salah satu suku di Indonesia dengan beragam kebudayaan yang menghiasi. Salah satunya yang paling populer adalah budaya kuliner Minangkabau yang kaya akan rempah dan rasa.
Bahkan salah satu jenis makanan suku dari Sumatera Barat ini yakni Rendang sempat menjadi santapan nomor 1 di seluruh dunia. Tapi, ada juga musik dan tarian yang khas di daerah tersebut.
Salah satu artis penyanyi dari Minangkabau yakni Rayola mengatakan butuh sebuah acara untuk tetap melestarikan segala budaya tanah kelahirannya. Gayung bersambut, dalam rangka melestarikan kebudayaan Minangkabau dihelat sebuah acara bertajuk Festival Kampoeng Kuliner Minangkabau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bangga sekali bisa ikut meramaikan acara ini apalagi berkolaborasi dengan Sudin PPKUKM Jakarta Selatan, jadi festival ini bener-bener wow. Maka dari itu yuk dunsanak, ayo datang dan saksikan acara spektakuler urang Minang di perantauan dua hari lagi," ujar Rayola.
Festival itu akan menampilkan beragam kuliner suku Minang dari berbagai UMKM mulai dari nasi kapau Uni Upik Bukittinggi, martabak Hayuda, Bika Mariani, dan masih banyak lagi.
Selain itu, festival tersebut nantinya juga akan menampilkan pertunjukan musik dan tarian khas Minang dari sederetan seniman yang didatangkan langsung dari Sumatera Barat.
Selain membantu bisnis UMKM, festival itu juga diharapkan bisa menjadi ajang kumpul dan silahturahmi bagi para perantauan orang Minang, khususnya di Jakarta.
"Festival ini banyak manfaatnya. Selain mendongkrak bisnis UMKM, melestarikan cita rasa, dan kesenian Minangkabau, event ini juga meningkatkan silaturahmi sesama perantau Minang se-Jabodetabek yang banyak berkunjung di sini," tutur Abdul Latief selaku pemilik Pasaraya Mall, tempat berlangsungnya festival tersebut.
![]() |
Terakhir, Abdul Latief sendiri ingin festival seperti ini bisa terus ada dan berkembang lebih luas lagi menjadi destinasi dan pariwisata baru Kota Jakarta.
"Semoga acara seperti ini bisa diadakan setiap tahun di Pasaraya Mall, karena acara kuliner seperti ini bisa menjadi wisata budaya yang cukup besar dampaknya dalam pengembangan destinasi dan industri pariwisata," katanya.
(mau/aay)