Mendengar nama Antonio Blanco pastinya bakal terkenang dengan salah satu museum prestisius yang ada di Ubud. Ya, Antonio Blanco pria keturunan Spanyol dan Amerika yang lahir di Manila, Filipina, kepincut dengan Pulau Dewata sampai menikah dan menetap di sana.
Hidup dan bekerja di AS, suatu hari Antonio Blanco tertarik untuk pergi mengeksplorasi pulau-pulau di Samudera Pasifik.
Ia bertualang ke Hawaii, Jepang, dan Kamboja sampai pergi ke Bali pada 1952. Dalam petualangannya, ia menikahi seorang penari tradisional Bali bernama Ni Ronji yang menjadi model bagi lukisannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 fakta soal Antonio Mario Blanco dan karya-karya, seperti dirangkum detikcom:
1. Kepincut Bali
Di dekade 1952, saat menginjakkan kaki di Bali, Antonio Mario Blanco jatuh cinta dengan Pulau Dewata. Bali menjadi rumah baginya untuk memberikan Antonio elemen penting yang ia butuhkan.
Bali punya pemandangan indah, suasana lingkungan yang seperti impian, dan keberadaan seni dan cinta yang luar biasa.
Sejak saat itu, ia tidak pernah meninggalkan Bali dan membangun rumah sekaligus museum di Ubud. Tanah tempat tinggalnya adalah pemberian Raja Ubud dari Puri Saren Ubud, Tjokorda Gde Agung Sukawati.
2. Disukai Kolektor
Lukisan-lukisan Antonio Mario Blanco disukai oleh berbagai tokoh. Mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, aktris Ingrid Bergman, ratu telenovela Mexico ThalΓa (Ariadna ThalΓa Sodi Miranda).
Lalu ada mantan Wakil Presiden Indonesia Adam Malik, Pangeran Norodom Sihanouk, Michael Jackson (penyanyi yang dijuluki Raja Pop Dunia yang sempat membubuhkan tanda-tangannya pada sebuah lukisan).
3. Raih Penghargaan
Pada Oktober 2017, Museum Blanco menerima penghargaan dari Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) Kementerian Pariwisata. Pemilik Blanco Renaissance Museum sekaligus putra dari Antonio, Mario Blanco mengatakan penghargaan tersebut didedikasikan kepada orang tuanya.
Museum Blanco menerima penghargaan sebagai pemenang hijau perunggu kategori pelestarian budaya. Museum yang dibangun pada 28 Desember 1998 silam menyimpan sekitar 300 koleksi lukisan dari maestro seni lukis, Don Antonio Blanco dan karya dari Mario Blanco.
4. Promosikan Kebudayaan Indonesia
Sepeninggal Antonio Mario Blanco, putranya yang meneruskan jejak budaya dari ayahanda. Anak kedua dari Antonio Blanco, Mario Blanco pernah memamerkan karya di Hungaria.
Duta Besar RI untuk Hongaria, Y.M Wening Esthyprobo kala itu juga diberikan kesempatan memainkan alat musik tradisional di perpustakaan tersebut.
5. Meninggal Dunia
Sejak Antonio Blanco menjadi penganut agama Hindu, Antonio Mario Blanco yang meninggal pada 10 Desember 1999 di Denpasar, Bali, mengidap sakit jantung dan ginjal. Rentetan acara ala Bali digelar di rumah peristirahatan di Campuhan, Ubud.
Peristiwa pembakaran mayatnya sendiri (Ngaben) baru terjadi pada tanggal 28 Desember 1999.
(tia/dal)