Mario Blanco Sukses Pamerkan 47 Karya Fotografi di Hongaria

Mario Blanco Sukses Pamerkan 47 Karya Fotografi di Hongaria

Tia Agnes - detikHot
Senin, 19 Jun 2017 15:16 WIB
Mario Blanco Sukses Pamerkan 47 Karya Fotografi di Hongaria Foto: Mario Blanco
Jakarta - Pelukis dan fotografer kenamaan Mario Blanco baru saja memamerkan 47 karya fotografi di Rondella Gallery, Ezstergom, Hongaria. Pameran fotografi dari putra Antonio Blanco itu sukses menarik perhatian pengunjung mancanegara.

Hasil jepretan Mario Blanco menampilkan keindahan alam, keunikan budaya nusantara, dan keramahan warga Bali. Selain foto-foto tentang Bali, beberapa di antaranya merupakan hasil perburuan foto Mario Blanco ke beberapa tempat eksotis Indonesia.

"Saya sempat berinteraksi langsung dengan para penikmat karya, dan antusias menjelaskan mengenai makna di balik setiap karya serta kehidupan Indonesia," ujar Mario Blanco dalam keterangan yang diterima, Senin (19/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Untuk menambah suasana khas Bali, suasana yang ada di dalam Rondella Gallery diubah dengan pemasangan Penjor dan poleng. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Huongaria dan seluruh keluarga besar KBRI Budapest pun mengenakan kamen hitam bertepi poleng dengan udeng atau ikat kepala.

Mario Blanco Sukses Pamerkan 47 Karya Fotografi di HongariaMario Blanco Sukses Pamerkan 47 Karya Fotografi di Hongaria Foto: Mario Blanco


Saat malam pembukaan, Mario Blanco dianugerahi penghargaan oleh Foundation's International Arts Award. Kiprahnya dianggap telah membawa kesenian Hongaria ke Bali dan sebaliknya.

Mario Blanco juga diberikan penghargaan oleh Eifert Janos, master of photography di Hongaria. Penghargaan ini diberikan atas prestasi Mario Blanco sebagai fotografer budaya. Setelah Hongaria, Mario Blanco akan kembali memajang hasil jepretannya di Spanyol.



Mario Blanco adalah seorang pelukis dan fotografer asal Bali yang memiliki keturunan Spanyol dari ayahnya, Don Antonio Blanco. Sepeninggal ayahnya di tahun 1999, Mario Blanco meneruskan cita-cita sang ayah yang ingin memiliki museum untuk menyimpan karya lukisannya. Akhirnya berdirilah The Blanco Renaissance Museum di Ubud, Pulau Dewata.


(tia/wes)

Hide Ads