Pameran patung Nyoman Nuarta di Terminal 3 Internasional merupakan permintaan PT. Angkasa Pura II yang secara khusus meminta pada Nyoman Nuarta untuk berpameran. Sebelum Terminal 3 beroperasi pula, pihak Angkasa Pura sebagai pengelola bandara telah berupaya memberi tempat bagi karya seni di ruang tunggu keberangkatan, ruang check-in, dan area kedatangan.
Dikuratori oleh Jim Supangkat, ada 28 karya Nyoman Nuarta yang dibawa ke Terminal 3 Internasional. "Lima di antaranya berukuran besar yang menjadi tengara bagi setiap lima gerbang Terminal 3," ujar Jim Supangkat dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (16/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuh karya lain berukuran kecil dan mengisi ruang boarding lounge internasional. Sementara karya lain tersebar di area umum terminal, dan bebas diakses oleh publik.
"Karya-karya yang dipamerkan di ruang interior bandar udara, ditata untuk menjadikannya sebagai ruang pertemuan di antara khalayak, yang langsung dan hidup, selagi juga menyuarakan subyek pengisahan tentang manusia dan budaya Indonesia yang diolah dan diceritakan melalui karya-karya patung Nyoman Nuarta," kata Jim Supangkat.
![]() |
Jika sebelumnya karya seniman Indonesia lebih bergaya kontemporer, medium, bentuk, serta cara bertutur yang beragam. Kehadiran pameran patung Nyoman Nuarta di Terminal 3 Bandara Soetta lebih memberikan warna yang lugas sebagai eksibisi tunggal.
Nyoman Nuarta dikenal sebagai pematung yang meninggalkan pendekatan memahat atau sculpting pada tradisi mematung Bali yang terikat material kayu dan batu. Sejak awal berkarier di dekade 1970-an, Nyoman Nuarta membuat patung-patung konstruktif dengan teknik las (welding). Dengan gagasan konstruksi ini, Nyoman Nuarta mengembangkan pembuatan patung berukuran besar. Salah satu di antaranya adalah patung monumental 'Garuda Wisnu Kencana' yang dibangun di Ungasan, Bali. Monumen Jalasveva Jayamahe di Dermaga Ujung Surabaya, dan Patung Arjuna Wijaya di Jakarta juga berskala besar.
Pameran patung Nyoman Nuarta di Terminal 3 Internasional, Bandara Soekarno Hatta, berlangsung dari bulan Mei hingga September mendatang.
(tia/doc)