7 Fakta Nyoman Nuarta, Perupa Istana Ibu Kota Baru Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 08 Feb 2022 18:03 WIB
I Nyoman Nuarta, pematung Ibu Kota baru di Kalimantan Timur. Foto: dok.detikFood
Jakarta -

Nama Nyoman Nuarta seakan mendadak populer sejak pembahasan mengenai rancangan Istana Ibu Kota baru Indonesia yang terletak di, Kalimantan Timur. Satu per satu, informasi tentang desain tersebut kerap dibagikan di akun media sosial resmi meski menuai kontroversi.

Nama Nyoman Nuarta bukan 'seniman kemarin sore' yang populer sejak diberitakan. Kariernya di dunia seni telah melang melintang dan dikenal mendunia.

Salah satu karya seni ciptaannya yang ramai dikunjungi wisatawan di Bali adalah kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di balik itu semua, siapa sih sebenarnya Nyoman Nuarta dan seluk beluk mengenai seniman asal Bali tersebut?

Berikut 7 fakta tentang Nyoman Nuarta yang dijuluki perupa Istana Ibu Kota baru seperti dirangkum redaksi:

1. Mulai Dikenal Tahun 1979

Nyoman Nuarta awalnya mengambil jurusan Seni Lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973. Tapi ia pindah ke Seni Patung karena merasa adalah pilihan hatinya.

Ketika menjadi mahasiswa, karier Nyoman Nuarta di bidang seni melonjak usai menang Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia di tahun 1979.

Ia juga dikenal sebagai seorang arsitek dan sudah membangun studio bernama Studio Nyoman Nuarta. Sejumlah desain perusahaan lainnya juga pernah dibangunnya salah satunya adalah NuArt Sculpture Park di kota Bandung, Jawa Barat.

2. Buat Patung Jokowi Naik Sepeda Motor

Selain merancang desain Ibu Kota baru di Kalimantan Timur, Nyoman Nuarta juga membuat patung Jokowi naik sepeda motor. Patung itu bakal dipamerkan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Patung itu berukuran dua kali lebih besar ketimbang aslinya, ban motornya pun sebesar truk. Tingginya mencapai 5 meter dengan panjang sekitar 7 meter.

Nyoman Nuarta GWK Foto: Nandang Astika/detikTravel

3. Karyanya Mendunia

Karya-karya I Nyoman Nuarta telah mendunia. Pada Januari 2019, kepada detikHOT dia mengatakan memboyong patung ciptaannya ke Hong Kong dan China. Lalu berkeliling ke Beijing dan Shanghai.

"Karya saya cukup besar-besar, ada yang 5 meter. Berat-berat lagi, gimana masukinnya, kita melihat akses ke museum yang paling gampang. Kemungkinan bawa 25 patung dan bisa 20 kontainer," kata Nyoman.

4. Patung Dirobohkan

Patung-patung I Nyoman Nuarta kerap dimusuhi bahkan dirobohkan oleh oknum tertentu. Salah satunya patung ikan di Pangandaran yang pernah viral diberitakan karena dirobohkan oleh pemerintah setempat.

Patung Nyoman Nuarta di Pangandaran dirobohkan Foto: Istimewa

Menurut Nyoman Nuarta, seharusnya patung dengan unsur budaya lokal tidak boleh dimusuhi oleh orang Indonesia.

"Padahal menyumbang devisa besar. Kita harus sadar bahwa seni budaya menyumbang devisa tanpa merusak lingkungan, beda dengan industri. Ini yang harus digencarkan," katanya.

(Baca halaman berikutnya)



Simak Video "Melihat Istana Garuda dari Kacamata Sang Desainer"

(tia/dal)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork