Titimangsa Foundation menggarap pertunjukan Mereka yang Menunggu di Banda Naira diadaptasi dai novel karangan Sergius Sutanto. Novel berjudul Bung di Banda itu diterbitkan oleh penerbit Gagasmedia tahun ini.
Novel yang diriset selama tiga tahun itu menceritakan pertemuan empat tokoh pergerakan Indonesia yakni Bung Hatta, Bung Sjahrir, Bung Cipto, dan Bung Iwa di tanah pembuangan Banda Naira.
Novelis Sergius Sutanto merasa senang karena karyanya mampu diadaptasi ke panggung teater dan dimainkan oleh aktor dan aktris kenamaan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya pesan yang ingin saya ceritakan dalam novel ini. Satu premis sederhana, bahwa tokoh besar punya perasaan sakit, marah, kecewa, rindu sampai merasa terasing. Itu yang mau saya eksplorasi (di buku)," kata Sergius Sutanto saat jumpa pers virtual teater Mereka yang Menunggu di Banda Naira, Jumat (17/12/2021).
Eksplorasi itulah, lanjut dia, yang ditangkapnya sukses dimainkan para aktor dan aktris.
"Saya menangkap di panggung itulah yang didalami oleh Kang Wawan dan ambience-nya terasa sekali. Lukman Sardi yang menjadi Bung Cipto dan Akiva sebagai Des Alwi saya memberikan apresiasi yang besar," sambungnya.
Novel Bung di Banda dialih wahanakan oleh mendiang Gunawan Maryanto menjadi naskah teater. Wawan Sofwan pun melanjutkan naskah tersebut sepeninggal kawannya sekaligus menyutradarai pementasan.
Secara khusus, pertunjukan Mereka yang Menunggu di Banda Naira diakui Wawan Sofwan tidak akan bisa mengakomodasi segala hal detil dalam novel. "Saya pikir alih wahana ini semacam trigger, agar orang lebih jauh mengenal lagi dengan novelnya," kata Wawan Sofwan.
Lewat pertunjukan Mereka yang Menunggu di Banda Naira, Wawan Sofwan bersama tim Titimangsa Foundation ingin memberitahukan kepada masyarakat tentang sisi lain kemerdekaan.
"Inilah sisi lain dari sebuah perjuangan menuju Indonesia merdeka. Kita mesti mengetahui perjalanan perjuangan ini. Silakan menonton sambil merenungkannya," tukasnya.
Pertunjukan Mereka yang Menunggu di Banda Naira bisa ditonton di YouTube IndonesiaKaya mulai 17 Desember 2021 secara gratis selama 6 bulan ke depan.
(tia/dar)