Nama pelukis asal Yogyakarta, Affandi Koesoema dikenal sebagai maestro seni lukis Indonesia. Seniman yang mendunia berkat gaya ekspresionisme dan romantisme itu punya gaya yang khas dalam setiap karya-karyanya.
Meninggal pada 23 Mei 1990 silam, nama Affandi juga diabadikan ke dalam sebuah museum yang ada di Yogyakarta dan menjadi destinasi wisatawan internasional.
Affandi tak hanya sekadar seniman Indonesia yang mempengaruhi generasi muda saja, namanya melampaui batas itu semua. Berikut 5 fakta sosok Affandi yang tak banyak diketahui publik, di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Seniman Indonesia Pertama di Venice Art Biennale
Dalam sejarahnya, Venice Art Biennale merupakan pameran seni tertua yang digelar di Venesia, Italia. Venice Art Biennale juga menjadi ajang bagi seniman dunia untuk memajang karya-karyanya di pasar seni tersebut.
Affandi adalah seniman Indonesia pertama yang mengikuti Venice Art Biennale 1954. Kurator independen Enin Supriyanto menuturkan Affandi menampilkan 16 lukisan dan satu patung.
Di akhir dekade 1940 sampai 1950-an, Affandi bertualang keliling dunia untuk melukis dan memamerkan karya-karyanya, termasuk di benua Eropa. Lukisannya saat itu pun melejit di balai lelang.
2. Hasilkan 2.000 Lukisan
Sepanjang hidupnya, Affandi tidak pernah berhenti berkarya. Pria yang lahir di Cirebon pada 1907 silam, dikenal sebagai maestro seni lukis Indonesia bersama dengan deretan nama lainnya, yakni Hendra Gunawan, Dullah sampai S Sudjojono.
Affandi pun tutup usia di 23 Mei 1990 dan diketahui menghasilkan lebih dari 2.000 lukisan. Namanya dikenal sebagai pelukis paling produktif sepanjang masa. Kini, lukisan-lukisannya bisa dinikmati di Museum Affandi.
![]() |
3. Suka Melukis Selfie
Di antara ribuan lukisan Affandi yang pernah dibuatnya, para pencinta seni pastinya ngeh kalau sang maestro suka melukis potret. Khususnya potret selfie dirinya sendiri.
Jika kamu pernah berkunjung ke Museum Affandi yang berada di pinggir Sungai Wong, Yogyakarta, ada tema self portrait yang ditampilkan. Mengapa ia gemar melukis selfie?
![]() |
Jasmine Prasetio, country manager Indonesia dalam lukisan Asia Tenggara ketika ditemui detikcom di Art Stage Jakarta 2016 menceritakan penyebabnya.
"Affandi selalu melukis selfie dan mencari tahu apa ada yang salah dengan wajahnya. Salah satu passion-nya adalah dirinya sendiri dan itu yang membuatnya spesial. Affandi selalu menantang dirinya sendiri, ada goresan dan warna yang sengaja dibuatnya lebih darker," ujar Jasmine.
(Baca halaman berikutnya soal fakta Affandi)
4. Lukisannya Lebih Humanis dan Jauh dari Politik
Jika S Sudjojono yang bergabung dalam kemerdekaan Indonesia ada tema revolusi dan patriotisme, berbeda halnya dengan Affandi.
Lukisan-lukisan Affandi yang bergaya ekspresionisme dan romantismenya yng khas juga jauh dari sikap politik. Dia diketahui tidak pernah menciptakan lukisan yang sarat akan kritik sosial maupun pemerintah.
![]() |
Sosok dan karya-karyanya jauh lebih humanis dan menceritakan hal-hal sederhana hidup manusia. Dia tidak berbicara tentang politik dan bukanlah seorang political painting. Dia seseorang yang bebas dan sangat manusiawi.
5. Lukisan Pertama Tahun 1936
Affandi adalah seniman yang cara melukisnya langsung menumpahkan cat dari tube-nya. Dia lebih memilih menyapu cat dengan menggunakan tangan daripada menggunakan pensil dan juga dinilai berhasil mentransfer perasannya di atas kanvas.
![]() |
Hal itulah yang membuat karya-karyanya berbeda dari pelukis Indonesia kebanyakan lainnya. Bagi Affandi, karyanya mengutamakan pengungkapan makna pengalaman emosional daripada realitas fisik semata.
Di balik gayanya yang khas, Affandi diketahui melukis pertama kali di tahun 1936. Lukisan potret Affandi itu berukuran kecil dan menjadi berharga di mata pecinta seni.
(tia/ass)