Kisah Djanggan Purbo Djati, Dalang Cilik Berprestasi Asal Kulon Progo

Kisah Djanggan Purbo Djati, Dalang Cilik Berprestasi Asal Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikHot
Sabtu, 06 Nov 2021 19:24 WIB
Djanggan Purbo Djati, Dalang Cilik Berprestasi asal Kulon Progo
(Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom) Usianya memang masih belia, tetapi kecintaannya terhadap dunia pewayangan melebihi anak-anak sebayanya. Inilah sosok dalang cilik Djanggan Purbo Djati.

Momen tersebut menyadarkan Yasin dan istrinya Ngatiyem, bahwa Djanggan memiliki minat terhadap kesenian wayang. Terlebih saat Djanggan telah duduk di bangku Taman kanak-kanak, ia selalu minta dibelikan mainan wayang dari kertas.

"Apalagi kalau pas saya ajak nonton wayang di desa, pasti pinginnya beli wayang, lalu dimainkan di rumah," ucap Yasin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, Yasin berinisiatif mencarikan pelatih dalang untuk anaknya tersebut. Kala itu, Djanggan yang duduk di kelas II SD dicarikan sanggar di Kulon Progo, tapi pencarian tak membuahkan hasil. Kemudian mencari sanggar lain, dan bertemu sanggar khusus dalang bernama Ayodyda. Lokasinya di Dusun Sembungan, Bangunjiwo, Bantul. Selama kurang lebih satu tahun, Djanggan berlatih di sanggar itu.

"Latihannya tiap Sabtu, pulang sekolah saya antar ke Bantul dan pulang maghrib, tapi setahun latihan akhirnya mandek karena saya sendiri sudah capek kalau antar jemput sampai sana," ujar Yasin.

ADVERTISEMENT

Mandek berlatih di sanggar, Yasin tak ingin bakat anaknya luntur. Ia kemudian membuat tempat khusus berlatih mendalang di salah satu ruangan rumahnya. Ruangan ini berdinding triplek dengan ukuran tiga kali empat meter persegi. Di dalam tempat latian ini, terdapat berbagai peralatan untuk pementasan wayang kulit, mulai dari blencong (lampu minyak), kelir (layar besar), debog (alat untuk menancapkan wayang), kendang dan tentunya tokoh-tokoh pewayangan. Adapula keprek atau kecrek yang digunakan dalang untuk memunculkan suara ketukan keras saat masuk ke adegan pertempuran.

Beberapa tahun kemudian, muncul sanggar khusus dalang cilik di Kulon Progo. Sanggar itu didirikan oleh dalang senior bernama Ki Suranto Hadi Sucipto. Lokasinya di wilayah Sentolo. Di situlah Djanggan mengasah kemampuannya hingga saat ini.

Yasin mengatakan sebagai orang tua, ia akan selalu mendukung langkah anaknya dalam dunia pewayangan. Jika Djanggan ingin menjadikan dalang sebagai profesi utama,maka Yasin memastikan tidak akan melarang keinginan tersebut.

"Boleh-boleh saja, memang saya persilakan apa maunya si anak. Kalau mau jadi dalang yang profesional ya tetap saya dukung," ucap Yasin

Mengidolakan Ki Seno Nugroho, Ingin Wayang Tetap Lestari

Djanggan Purbo Djati, Dalang Cilik Berprestasi asal Kulon ProgoDjanggan Purbo Djati, Dalang Cilik Berprestasi asal Kulon Progo Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom

Djanggan mengaku sangat mengidolakan almarhum Ki Seno Nugroho. Kesukaannya terhadap dalang kondang yang telah berpulang pada 3 November 2020 itu memiliki sejumlah alasan. Paling utama, karena Ki Seno mampu membuat kesenian wayang bisa kembali dikenal luas masyarakat dan disukai lintas usia.

"Idola saya Ki Seno Nugroho, karena beliau itu bisa membuat kesenian wayang disukai anak-anak muda. Saat pentas juga asik ditonton, enggak ngebosenin," ucap Djanggan.

Djanggan pun memiliki harapan besar terhadap dunia pewayangan yang ditetapkan UNESCO sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, pada 7 November 2003 di mana momen tersebut kemudian dijadikan Hari Wayang Nasional.

"Untuk wayang semoga tetap lestari dan harus dijaga, karena itu aset bangsa, pokoknya itu harus dilestarikan supaya tidak punah," ucapnya.

"Untuk teman-teman yang seumuran saya, tetap jaga, lestarikan budaya kita. Jadi jangan terpengaruh budaya asing yang belum tentu baik untuk diri kita. Karena budaya kita itu berbudinya lebih luhur, lebih tinggi. Terutama wayang kulit itu pasti mengandung makna-makna tertentu dalam suatu lakon yang bisa kita lakukan di kehidupan sehari-hari," pungkasnya.


(aay/aay)

Hide Ads