Goenawan Mohamad Gelar Pameran Tunggal di Museum OHD Magelang

Goenawan Mohamad Gelar Pameran Tunggal di Museum OHD Magelang

Eko Susanto - detikHot
Minggu, 24 Okt 2021 12:32 WIB
Magelang -

Perupa Goenawan Mohamad atau GM menggelar pameran tunggal di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah. Pameran ini berlangsung selama 4 bulan mulai dari 24 Oktober 2021 sampai 28 Februari 2022.

Pembukaan pameran dihadiri sejumlah seniman dan budayawan dari Magelang, Jogjakarta dan sekitarnya. Budayawan maupun seniman yang hadir saat pembukaan pameran tersebut antara lain KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Romo Mudji Sutrisno, Romo Sindhunata, Sutanto Mendut, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dan lain-lainnya.

Pameran tunggal yang bertajuk Potret mengusung 38 lukisan di kanvas berbagai ukuran buatan 2018-2021. Kemudian, sebuah objek instalasi, 7 boneka Den Kisot, 1 video rekaman pertunjukan, 1 video wawancara, 107 gambar di kertas dalam bingkai berbagai ukuran dan puluhan gambar di kertas dalam 7 meja kaca bikinan sekitar lima tahun belakangan. Adapun pameran ini dibuka oleh Djoko Pekik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendiri dan kurator OHD Museum, Oei Hong Djien mengatakan, hari ini sangat berbahagia karena setelah mengurung diri hampir selama 2 tahun karena pandemi, menggelar pameran. Pameran yang dilangsungkan di OHD sangat dinanti-nantikan semua pecinta seni, termasuk pula dari luar negeri.

"Hari ini kita sangat berbahagia karena setelah mengurung diri hampir 2 tahun karena di OHD Museum yang selalu dinanti-nantikan suasana seperti pembukaan pameran, semua pecinta seni. Biasanya dari luar negeri, tapi ini tidak mungkin (datang)," katanya di sela-sela pembukaan pameran, Sabtu (23/10/2021).

ADVERTISEMENT

"Yang lebih menyenangkan lagi karena yang berpameran perdana, bagi saya istimewa karena manusia langka. Semuanya sudah tahu siapa Goenawan Mohamad, ya sebagai sastrawan, jurnalis, tapi sebagai pelukis belum ada yang (tahu) atau belum banyak," tuturnya.

Pembukaan pameran tunggal karya Goenawan Mohamad di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah.Pembukaan pameran tunggal karya Goenawan Mohamad di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah. Foto: Eko Susanto/detikcom

Pihaknya kaget ketika lima tahun yang lalu di Pelataran Djoko Pekik diminta membuka pameran perdananya. Baginya, tidak mungkin pemula karena karya-karyanya dinilai sudah matang walaupun saat itu hanya drawing dan tulisan.

"Saya lebih tidak bisa membayangkan apabila majunya begitu pesat. Hari ini usia ulang tahunnya yang ke-80, itu bisa bikin pameran tunggal. Apalagi ulang tahun yang ke-80, jadi itu suatu anugerah luar biasa dari maha kuasa terus kita rayakan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Mus mengatakan, orang dalam pandemi seperti ini justru malah produktif memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Entah sudah berapa lukisan yang dibuat Djoko Pekik dalam pandemi ini, kemudian budayawan Tanto Mendut (dengan Komunitas Lima Gunung) di pandemi lebih produktif.

"Orang dalam pandemi seperti ini dia justru malah produktif memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Entah berapa lukisan yang dibuat oleh Pak Djoko Pekik dalam pandemi. Kalau Mas Goenawan Mohamad bisa kita lihat nanti. Ini budaya, Tanto Mendut, ini dalam pandemi itu beliau justru produktif sekali melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat untuk masyarakat," kata Gus Mus.

"Saya mendoakan supaya MasGoenawan dan semua kita berkah dalam pengertian kita mempunyai apapun bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,"tuturnya.

Menurut Gus Mus, Goenawan Mohamad sudah beberapa kali menggelar pameran. Baginya, GM menggelar pameran tidak mengherankan, namun bagi yang tidak mengikutinya mungkin kaget.

"Ini sudah keberapa kalinya Mas Goen bikin pameran ini. Kalau dari segi, Mas Goen pameran nggak mengherankan, tapi mungkin bagi mereka yang tidak mengikuti kegiatan beliau akhir-akhir ini, mereka mungkin kaget. Beliau tiba-tiba menjadi pelukis yang lukisannya tidak kalah dengan pelukis-pelukis yang dikenal itu," kata Gus Mus.

"Tapi lukisannya lukisan yang matang, penuh dengan perenungan dan selama ini orang hanya mengenal sebagai budayawan, sebagai sastrawan, penulis," tuturnya.

Pembukaan pameran tunggal karya Goenawan Mohamad di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah.Pembukaan pameran tunggal karya Goenawan Mohamad di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah. Foto: Eko Susanto/detikcom

Gus Mus menambahkan, Goenawan Mohamad memanfaatkan waktu yang luar biasa. Semuanya diisi dengan sesuatu yang ada manfaatnya.

"Sebetulnya beliau (GM) itu suka tantangan, jadi kalau nulis sudah nggak ada tantangan, ngelukis dia dapat tantangan dan itu asyik sekali. Asyik melawan tantangan, apalagi ini melukis potret itu kan harus teliti, ketelitian," katanya.

Ia mengatakan, seni itu esensinya keindahan. Untuk itu, semua orang mempunyai sense of seni, cuma diasah atau tidak.

"Mestinya semua orang itu (seni) mempunyai sebetulnya mempunyai sense of seni, cuma diasah atau tidak, itu saja. Sama dengan orang mempunyai akal, dia bisa diasah menjadi orang pandai, ada yang tidak. Nah dalam hal seni itu juga begitu, kita punya rasa, itu kalau diasah bisa menjadi seniman, paling tidak jadi pengamat seni, jadi pecinta seni," ujarnya.

Kurator pameran tunggal Goenawan Mohamad, Wahyudin mengatakan, selama lima tahun belakang ini Goenawan Mohamad telah melakukan pameran sebanyak 10 kali di 11 ruang pameran.

"Pameran ini kali adalah pameran yang ke-10 atau pameran yang kedua di tahun ini, di tahun saat Goenawan Mohamad mencapai usia 80. Dalam 10 kali pameran itu sependek catatan saya yang bisa saja keliru, Goenawan Mohamad telah menciptakan sekitar 500 karya yang di atas kertas, 100-an lukisan berbahan akrilik dan minyak di kanvas. 99 persen dari 600-an karya itu berpokok perupaan potret," katanya.

Pembukaan pameran tunggal karya Goenawan Mohamad di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah.Pembukaan pameran tunggal karya Goenawan Mohamad di Museum OHD, Kota Magelang, Jawa Tengah. Foto: Eko Susanto/detikcom

"Saya ingin mengedepankan bahwa potret ini adalah salah satu karya penting dari Goenawan Mohamad selama 5 tahun terakhir berkarya terutama potret-potret manusia, binatang, wayang," kata dia.

"Di usianya yang sudah 80 ternyata dia masih senang dengan segala hal berbau tantangan, jadi itu memberikan saya semangat di usia yang separo darinya untuk mencari hal-hal yang menantang. Nah selain itu, ada sesuatu yang saya kira tidak kalah penting menurut Goenawan Mohamad melukis potret itu ada daya tarik etis, daya tarik yang mendalam dalam seni potret terutama untuk memberikan penghormatan kepada wajah," katanya.


Hide Ads