Galeri Nasional Indonesia Ajak Lebih Mengenal Monumen di Ruang Publik

Galeri Nasional Indonesia Ajak Lebih Mengenal Monumen di Ruang Publik

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 26 Agu 2021 13:25 WIB
Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #3 POROS di Galeri Nasional Indonesia
Pameran seni rupa koleksi nasional ke-3 Foto: Galeri Nasional Indonesia
Jakarta -

Bulan Agustus menjadi momen spesial bagi Galeri Nasional Indonesia (GNI) untuk menampilkan pameran seni koleksi nasional. Di gelaran kali ini, monumen ruang publik menjadi narasi yang dihadirkan ke hadapan publik secara virtual.

Pameran seni rupa koleksi nasional yang ketiga mengusung tema 'POROS' yang bisa dilihat di laman galnasonline.id. Galeri Nasional Indonesia pun mengajak masyarakat umum untuk berbincang mengenai pameran seni tersebut.

Diskusi mengenai monumen, ruang publik, dan hal-hal lainnya digelar hari ini pukul 14.00 WIB via Zoom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Narasumber yang mengulas di antaranya kurator dan Asisten Direktur 1/Bidang Akademik Pascasarjana ISI Yogyakarta Suwarno Wisetrotomo, kurator Rizki A Zaelani, pengamat seni patung Asikin Hasan, dan Budi Adi Nugroho sebagai Pengajar FSRD ITB-Seni di Ruang Publik.

Kelapa Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, mengatakan diskusi ini menjadi media bertukar informasi atau wacana dari berbagai sudut pandang.

ADVERTISEMENT

"Karya seni rupa di ruang publik persoalannya lebih kompleks dibanding karya di dalam sebuah museum atau galeri. Pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya juga lebih besar," kata Pustanto dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Kamis (26/8/2021).

Menurut Pustanto, ada banyak hal yang membutuhkan diskusi dalam monumen di ruang publik tersebut.

"Baik dalam hal konsep, pembuatan, penempatan, serta dampaknya. Kami berharap karya-karya di ruang publik, khususnya yang merupakan koleksi negara atau nasional lebih diperhatikan oleh berbagai pihak baik dalam hal keberadaan, peran, perawatan, perlindungan, serta pemanfaatannya," papar Pustanto.

Pameran seni rupa koleksi nasional ke-3 menampilkan 16 monumen atau patung publik. Tiga di antaranya adalah miniatur monumen, 4 maket monumen atau patung publik, empat relief, satu mural, dan satu lukisan.

Masyarakat juga bisa berpartisipasi dengan mengirimkan karya koleksi nasional yang tersembunyi atau belum diketahui. Partisipasi publik bakal ditutup esok hari pada 27 Agustus 2021.




(tia/dar)

Hide Ads