Art Moments Jakarta Diadakan Secara Hybrid Tahun Ini

Art Moments Jakarta Diadakan Secara Hybrid Tahun Ini

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 21 Mei 2021 10:45 WIB
Art Moments Jakarta 2021
Foto: dok. Art Moments Jakarta
Jakarta -

Pandemi virus Corona yang masih terjadi di Indonesia tahun ini tidak menyurutkan semangat para pelaku seni untuk berkarya. Tahun ini, Art Moments Jakarta kembali digelar secara hybrid, yakni menggabungkan pemeran langsung dengan penerapan batasan pengunjung dan protokol kesehatan serta pameran daring (online).

Art Moments Jakarta secara daring akan digelar mulai 1 hingga 30 Juni 2021 dan dapat diakses melalui situs artmomentsjakarta.com atau aplikasi Clamour.

Sedangkan pameran secara langsung juga akan digelar di tiga galeri seni, dimulai dari diadakannya pembukaan di Art: 1, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 20 Mei 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Director dari Art:1 New Museum, Monica Gunawan, diadakannya acara Art Moments Jakarta secara hybrid adalah salah satu jalan keluar yang dapat dilakukan selama masa pandemi berakhir. Sebab, masa pandemi telah memasuki tahun kedua dan para pelaku seni tidak bisa berpangku tangan begitu saja dengan keadaan tersebut.

"Kalau dari Art:1, kami bersyukur banget. Event seperti itu cuma bisa kejadian dari kolaborasi berbagai macam pihak. Ke depannya kita nggak tahu kapan pandemi ini berakhir, jadi memang dibutuhkan banyak pihak untuk bekerja bersama men-sustain-kan dunia seni rupa," ujar Monica Gunawan dalam konferensi pers.

ADVERTISEMENT

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia (AGSI), Maya Sudjatmiko. Baginya kondisi normal baru di masa pandemi menuntut semua pihak untuk bisa kreatif dan memutar otak demi menjalankan aktivitasnya. Berlangsungnya Art Moments Jakarta 2021, menurutnya, bisa menjadi salah satu contoh.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi pada Art Moments Jakarta, yang menyelenggarakan kegiatan offline maupun online. Kita telah lalui bersama masa pandemi ini hampir 1,5 tahun dalam ketidakpastian, sekarang menjadi normal yang baru menuntut kreativitas agar tetap dapat bertahan dalam segala bidang," tuturnya.

"Ekosistem seni rupa harus terus bergerak. Kita dapat berkolaborasi dan juga berinovasi dengan teknologi baru, yang menggunakan perangkat sosial media menjadi alat yang sangat efektif, semangat itu dapat kita saksikan," sambung dia.

Selain mengadakan pameran secara daring maupun langsung, ada diskusi yang dapat diikuti, di antaranya membahas topik hubungan kesehatan mental dan seni, seni dan investasi serta crypto art yang belakangan marak diperbincangkan.

Art Moments Jakarta juga turut menggalang dana untuk keluarga korban KRI Nanggala 402 yang meninggal dunia saat kapal itu tenggelam lewat karya berjudul 53 Never Forgotten.

53 Never Forgotten merupakan karya dari seniman NFT (non-fungible tokens). Nantinya, hasil penjualan dari karya tersebut, akan disumbangkan untuk para anggota keluarga 53 awak kapal yang meninggal dunia.

"Kami berharap acara ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan keluarga sehari-hari," ujar Katherine Ng Li Pei selaku APAC Head of Marketing dari TZ APAC.

Untuk mendukung penggunaan teknologi NFT, maka itu Art Moments Jakarta bekerja sama dengan aplikasi Clamour yang dilengkapi dengan blockchain yang memberikan opsi cryptocurrency untuk pembayaran.

Chief Operating Officer dari Art Moments Jakarta, Sendy Widjaja, pun berharap diadakannya acara itu dapat memberikan optimisme dan motivasi pada para pelaku seni lainnya untuk mengadakan acara serupa dengan format hybrid.

Bila semangat itu muncul, Sendy Widjaja percaya hal itu akan membangkitkan lagi industri seni Tanah Air yang sempat tertidur di masa awal pandemi virus COVID-19 masuk ke Indonesia.

"Kami berharap di tengah acara Art Moments nanti timbul suatu optimisme, karena yang kami inginkan adalah acara-acara industri lain tumbuh. Hybrid bisa menjadi format in the future. Karena offline itu sebelumnya industri seni bergantung pada offline, tapi customer sudah diedukasi di pandemi," kata Sendy.

"Sinergi antara offline dan online ini akan berlanjut terus ke depannya. Mau nggak mau semua pihak yang terkait harus menyesuaikan diri," lanjutnya.




(srs/doc)

Hide Ads