Teater Koma menghadirkan pertunjukan terbaru bertajuk Savitri yang bisa ditonton di kanal YouTube mulai malam ini. Siap menonton produksi Teater Koma yang direkam tanpa adanya penonton di masa pandemi?
Sebelum menyaksikan lakon Savitri, simak 3 hal istimewa tentang pertunjukan yang disutradarai dan ditulis oleh Nano Riantiarno, seperti dirangkum redaksi detikcom:
1. Perjuangan Seorang Perempuan
Lakon Savitri menceritakan tentang perjuangan dan kesetiaan seorang istri kepada sosok suaminya, Setiawan, yang meninggal setelah 3 hari menikah. Sebelum menikah dengan Setiawan, Savitri sudah diingatkan oleh para penujum atau peramal di kerajaannya kalau usia calon suaminya bakal berumur pendek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutradara dan penulis naskah lakon Savitri, Nano Riantiarno, sengaja memilih sosok Savitri sebagai fokus cerita.
"Dari saya sebenarnya sangat simpel ketika ingin membuat naskah Savitri. Ini adalah kesetiaan istri kepada suaminya. Berharap mudah-mudahan ada seorang istri yang setia kepada suami, bicara soal cinta itu ada macam-macam," tutur Nano Riantiarno.
2. Kolaborasi Teater dan Teknologi Multimedia
Skenografer pementasan Savitri, Idries Pulungan mengatakan visualisasi yang dihadirkan merupakan perpaduan antara tata panggung dan teknologi multimedia dengan memakai 11 kamera secara berbarengan.
"Kita bikin skenografi pentas Savitri yang gado-gado khas Teater Koma, makanya dari situ sebenarnya ini adalah panggung yang divisualkan," kata Idries.
![]() |
Menariknya, lanjut Idries, penggabungan antara teknik panggung dan video screen atau green screen (layar hijau) yang dipakai oleh beberapa karakter. Semua pertunjukan virtual tapi tetap mengutamakan panggung," lanjutnya.
3. Tayang Format Online
Lakon Savitri direkam tanpa penonton di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Selama menjalani prosesi latihan, anggota Teater Koma menjalani protokol kesehatan yang ketat.
Nano Riantiarno mengatakan penayangan secara online selama seminggu mulai nanti malam adalah pembelajaran yang luar biasa.
"Toh, nanti ketika kita masuk ke offline langsung berjuang lagi, ada banyak penonton lagi. Format ini adalah perjuangan para aktor, sutradara, produser Bu Ratna, agar online tetap dilakukan di masa pandemi sekarang ini," pungkasnya.
![]() |
(tia/doc)