Sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX (HB IX) dianggap sebagai raja yang dekat dengan rakyat. Cerminan ini terlihat dari karya-karya seni yang terpajang di Jogja Gallery. Sebanyak 37 seniman merepresentasikan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke-9 ini dalam berbagai bingkai kanvas lukisan.
Mengusung tema Tahta Untuk Rakyat, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, menghadirkan sang raja dalam wujud portrait hingga cerita dan kisah perjalanan. Baik masa kecil hingga dalam kancah dunia perpolitikan nasional maupun internasional.
"Tahta Untuk Rakyat ini untuk melihat bagaimana sosok ngarso ndalem kaping IX menjadi milik rakyat dan juga bangsa Indonesia. Sosok yang dilahirkan sebagai putra raja, lalu kemudian akhirnya menjadi raja Keraton Yogyakarta," jelas Ketua Pameran Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Indro Kimpling Suseno ditemui di Jogja Gallery, Rabu (17/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Walau ditakdirkan sebagai raja, sosok Sultan HB IX tak terkekang kekakuan monarki. Terbukti dengan sikap yang sederhana dan merakyat. Fakta ini terlihat dari karya repro foto lawas. Menampilkan sosok HB IX saat masih menyandang nama GRM Dorojatun hingga dilantik menjadi Raja Keraton Yogyakarta. Setiap figura foto menghadirkan kisah yang belum terungkap ke publik.
"Paling pribadi adalah nilai kerakyatan, sangat membela, dan berpihak pada rakyat kecil. Memiliki nasionalisme tinggi, bagaimana membantu kemerdekaan Indonesia bahkan pemindahan ibu kota negara dengan penuh resiko," katanya.
Nilai-nilai inilah yang coba diimplementasikan oleh para seniman. Setiap seniman diberikan narasi tentang kisah perjalanan Sultan HB IX. Untuk kemudian dituangkan menjadi sebuah karya seni. Tercatat ada 37 seniman yang terlibat dalam pameran ini.
"Secara resmi pameran dibuka untuk umum dari 20 Maret hingga 25 April. Semua karya yang hadir merangkum otobiografi sosok HB IX sesuai representasi setiap seniman," ujarnya.
(mau/mau)