Awal Februari, Museum MACAN mengajak para pencinta seni untuk menjelajahi karya-karya para perupa Asia Tenggara. Sebanyak 8 perupa dan satu kolaborasi artistik hasil kerjasama KONNECT ASEAN yang didukung oleh ASEAN-Korea Cooperation Fund digelar sejak awal tahun 2021 secara virtual.
Para seniman yang berpartisipasi di antaranya adalah Cian Dayrit (Filipina), Ho Rui An (Singapura), Kawita Vatanajyankur (Thailand), Saleh Husein (Indonesia), Lim Kok Yoong (Malaysia), Souliya Phoumivong (Laos), Maharani Mancanagara (Indonesia), Nge Lay (Myanmar), dan kolaborasi antara Tan Vatey dan Sinta Wibowo (Kamboja/ Belgia).
Saat sesi tur pameran seni Stories Across Rising Lands yang digelar virtual akhir pekan lalu, kurator Asep Topan menjelaskan satu per satu karya seni yang dipamerkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya berasal dari seniman asal Bandung Maharani Mancanegara. Ia menyajikan karya seni instalasi yang menampilkan buku cerita bergambar yang bisa dibaca pengunjung selama eksibisi berlangsung.
"Buku-buku ini mengisahkan tahanan politik di tahun 1960 atau 1980-an yang dideportasi ke Pulau Buru," ungkap Asep Topan.
"Karyanya digunakan sebagai metafora dalam narasi sejarah dengan penekanan kuat dalam menjaga keselarasan utama di dunia manusia dan hewan," lanjutnya.
![]() |
Maharani sengaja memilih simbol binatang dalam karyanya yang merepresentasikan tergantung kategori dari para tahanan politik di Pulau Buru. Misalnya serigala sebagai kategori A dan kancil sebagai kategori B.
"Rupanya perupa punya inspirasi lain dari karakter para binatang," sambung Asep.
Kurator independenJeong OkJeon yang menyeleksi karya seni di pameran ini juga menjelaskan para seniman muda yang terpilih dilihat dari cara mengekspresikan yang beragam.
![]() |
"Kita perlu melihat para seniman dengan latar yang berbeda dan relevan kepada kehidupan sehari-hari. Ini yang penting, tak hanya berbicara soal seni kontemporer atau identitas internasional. Karena pada akhirnya kita saling terhubung satu sama lain," kata Jeong Ok Jeon.
Setelah tur pameran virtual, nantinya pengunjung juga bisa menikmati pameran 360 derajat yang dipandu kurator dan dapat diakses lewat situs Museum MACAN.
Misalnya saja di situs mikro yang dapat membuka kesempatan untuk analisa dan riset visual tentang karya seni Cian Dayrit lewat karya seni Ain't No Other Way Outta This Shitshow (2020) dan filter Instagram dari Saleh Husein - Arabien Controlled Territory (2018/2021).
(tia/dal)