Tisna Sanjaya baru saja membuka pameran tunggal proyek seni Dian Lentera Budaya di penghujung 2020. Eksibisi yang dibuka lewat karya performans akhir pekan lalu secara virtual itu dihadiri oleh beberapa tamu undangan terbatas.
Proyek seni Dian Lentera Budaya yang mengambil lokasi eks gedung bioskop bernama Dian itu berada di Jalan Balonggede, kota Bandung, Jawa Barat.
Mengapa Tisna Sanjaya mengambil lokasi tersebut setelah proyek seni revitalisasi di Cigondewah yang terkenal dengan pusat industri tekstil?
Menurut penuturan Tisna Sanjaya, eks bioskop Dian adalah kenangan masa kecilnya dan mungkin sebagian besar masyarakat kota Bandung. Sejak kecil, ia kerap diajak menonton film di bioskop Dian.
"Saya sering diajak menonton film India, silat, dan film Indonesia oleh orang tua saya. Nilai yang sangat bermakna dari peristiwa seni budaya diajarkan kepada proses imajinasi dan kreativitas dari bioskop Dian," tuturnya saat tayangan dalam pembukaan virtual, seperti ditonton detikcom.
Sudah bertahun-tahun lamanya, bioskop Dian bertambah rusak dan berantakan. Di bagian dalam gedung penuh sampah, bau, banyak bangkai, dan atap bangunan pun rusak.
"Padahal lokasinya sangat strategis. Satu jengkal dari pendopo punya pemimpin kota ini, di sebelahnya ada alun-alun dan Masjid Agung Bandung. Di sebelahnya lagi, ada gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika," tuturnya.
Seniman yang sudah melanglang buana ke berbagai negara ini melanjutkan gedung eks bioskop ini seharusnya menjadi warisan yang bisa dijaga bersama-sama.
Sebagai seorang seniman, Tisna Sanjaya merasakan ada yang salah dari cagar budaya tersebut.
"Seni itu punya rasa, rasio, dan iman. Ini yang menjadi landasan seni buat saya, kenapa ruangan ini rusak? Menurut saya, ini bukan sesuatu yang paling benar. Seni bisa berubah terus, seni untuk daya perubahan," sambung Tisna.
"Saya mau mengeksplorasi lebih arif lagi terhadap perubahan, juga dilebarkan jadi peristiwa kebudayaan. Gimana hubungan nilai seni dengan penguasa dan pengusaha di kota Bandung," lanjutnya.
Dia pun berharap, jika kelak eks bioskop Dian setelah bersih bakal menjadi pusat kebudayaan dunia. Dari nilai lokal menjadi global bagi Bandung.
Proyek seni Dian Lentera Budaya, lanjut dia, adalah hasil renungan di situasi pandemi sekarang ini.
"Situasi pandemi alhamdulillah ambil hikmahnya, ada gotong royong, saling bantu, supaya bioskop Dian ke tingkat yang lebih luas lagi. Seni sebagai doa untuk perdamaian dunia," tukasnya.
Simak Video "Potret Malam Affandi, Pameran 32 Tahun Kematian Sang Maestro Lukis"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dar)