Pameran tunggal perupa Citra Sasmita dibuka secara daring esok pada 15 Desember dan onsite pada 23 Januari 2021. Melalui Kisah Antah-berantah di ruang seni anak komisi UOB Museum MACAN, Citra Sasmita mengajak pengunjung untuk menyelami cerita-cerita fabel khas Bali bernama tantri.
Mengapa Citra Sasmita mengusung cerita fabel tantri sebagai fokus utama di pameran tunggal kali ini?
Menurut penuturan Citra Sasmita, cerita tantri adalah versi lain dari kisah klasik 1.001 malam yang terkenal di dataran Arab dan punya nilai universal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika narasi di Nusantara belum menjadi teks tertulis dan masih cerita oral. Ketika diceritakan ke sebuah tempat lain maka ceritanya akan berkembang sendiri. Cerita ini sampai ke Bali dan itu menjadi menarik," tutur Citra Sasmita saat jumpa pers virtual, Senin (14/12/2020).
Citra mengatakan sejarah migrasi dari cerita penuturan teks tidak terlepas dari pertemuan dengan orang-orang di belahan dunia lain. Secara sejarah, lanjut Citra, hal itu menarik.
![]() |
"Cerita ini menjadi spesifik dan nilai-nilainya bisa dihubungkan dengan wilayah lain. Saya menemukan benang merah kisah fabel tantri di Bali dengan di Sabah, Malaysia. Kalau tantri itu hanya penyebutan di Bali, di daerah lain bisa jadi berbeda," sambungnya.
Selama beberapa bulan belakangan, pemenang gold award UOB Painting of the Year 2017 itu menggarap pameran secara jarak jauh. Dari Bali, Citra Sasmita bekerja secara remote dan virtual untuk terhubung dengan tim Museum MACAN Jakarta dan tim teknologi dari Festivo dan Octagon Studio.
"Di Bali, saya banyak bekerja di dalam studio karena riset teks untuk mengembangkan cerita di karya seni instalasi. Deg-degan ketika launching karya ini, karena saya tidak bisa melihat secara langsung ketika karyanya di-instal," tukasnya.
Pameran Kisah Antah-berantah dibuka secara terbatas dan fisik di Museum MACAN Jakarta pada 23 Januari - 22 Mei 2021.
(tia/doc)