Teater Koma segera menggelar pertunjukan virtual berdurasi 99 menit yang berjudul Cinta Semesta akhir pekan ini. Sajian akhir 2020 dari Teater Koma menjadi yang paling ditunggu oleh para penikmat seni.
Tapi menggarap sebuah pementasan daring bagi salah satu kelompok teater tertua di Indonesia itu adalah sebuah tantangan. Hal itu diakui oleh sutradara pertunjukan Cinta Semesta Idries Pulungan dan para pemain.
Dalam jumpa pers virtual, Idries Pulungan menuturkan sebenarnya sudah menyiapkan naskah Cinta Semesta sejak 7 bulan yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menyiapkan pertunjukan daring ini, saya banyak berdiskusi dengan wakil pimpinan produksi dan tim multimedia. Jangan sampai kita jadi daring dan memvideokan proses pertunjukan, formatnya jadi kayak sinetron," tutur Idries Pulungan.
Konsep seni pertunjukan teater seperti biasanya harus jelas seperti sebelumnya. Setelah latihan sebanyak 20 kali pertemuan bersama lima orang pemain dan satu orang penyanyi, tim Teater Koma memilih Gedung Kesenian Jakarta di Pasar Baru sebagai lokasi rekaman pementasan.
![]() |
Di sana, Teater Koma mendapatkan panggung yang besar dan tempat yang pas untuk tim multimedia dan efek panggung.
"Kami membutuhkan ada 10 sampai 11 kamera, tapi pertunjukan berjalan atau running seperti live pementasan. Tidak ada cut segala macamnya, kan bedanya hanya di persoalan sorot kamera di wajah pemain saja," kata Idries.
Rangga Riantiarno yang berperan sebagai Arjuna dalam lakon Cinta Semesta menuturkan penyesuaian daring saat pandemi terbilang cukup berat.
![]() |
"Biasanya kan ada respons dari penonton ya. Kita sadar dengan penonton yang ada di depan kita. Tapi sekarang yang menonton kita adalah kamera, tapi untungnya Pak Idries Pulungan (sutradara) bilang seperti latihan di sanggar saja, yang berbeda cuma perbesaran panggung, dari sanggar pindah ke panggung saja," katanya.
Lakon Cinta Semesta masuk menjadi program #DigitalisasiKoma yang dibuat selama masa pandemi. Cerita ketiga atau trilogi dari Gemintang yang sukses digelar 2018 itu mengisahkan percintaan antara seorang manusia bernama Arjuna dan alien bernama Sumbadra dari galaksi yang letaknya di ujung semesta.
Kisah berawal di Observatorium Bosscha Lembang, dua ilmuwan tua bernama Arjuna dan Chan Lan Nio bersiap-siap menyambut kedatangan seorang tamu istimewa. Dia adalah Sri Ratu Saspikaraturnakasih dari Planet Pispakanakasssuah, didampingi penasihat sekaligus pengawal pribadinya, Ababakababa.
Cinta Semesta ditayangkan secara virtual pada 12 Desember 2020, pukul 13.00 dan 19.30 WIB dan Minggu, 13 Desember 2020 pukul 19.30 WIB.
(tia/dar)