.webp)
Pandemi COVID-19 masih mewabah di mancanegara, tak terkecuali Hong Kong. Pada penghujung 2020, ada kabar tak mengenakkan dari museum-museum seni di Hong Kong yang terpaksa tutup lagi imbas Corona.
Saat ini, Hong Kong telah mengalami fase gelombang keempat dan kembali memperketat penjagaan terhadap masyarakatnya.
Dilansir dari Art News, Kamis (3/12/2020), museum seni di Hong Kong tutup dari awal bulan ini sampai 15 Desember 2020. Di masa pandemi, museum-museum yang ada di Hong Kong terbiasa akan proses pemadaman listrik lalu hidup lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbas dari pandemi, museum seni di Hong Kong sudah tutup dari Januari, Maret, dan Juni untuk sementara waktu. Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, juga kembali mengarahkan pegawai publik untuk bekerja dari rumah dan mendorong perusahaan agar mengikuti aturan tersebut.
Museum-museum seni yang kini tutup di antaranya adalah Pusat Warisan dan Seni Tai Kwun, Museum Seni Hong Kong, dan Para Site yang harus menunda pameran yang bakal dibukanya.
Sepanjang tahun 2020, hanya segelintir acara seni yang digelar di Hong Kong. Salah satunya adalah Art Basel's Hong Kong Spotlight yang mempertemukan 22 peserta seniman lokal di Hong Kong Convention and Exhibition Centre pada November.
Menurut Art News, ada sejumlah dealer dan galeri seni yang terpaksa memutuskan hengkang dari Hong Kong, yakni Galeri Perrotin, Ora-Ora, dan Pearl Lam Galleries.
Sebelum Hong Kong kembali memperketat penjagaan di gelombang keempat pandemi, KAWS meluncurkan patung berskala besar yang dipajang di K11 Art & Cultural Centre, Hong Kong. Patungnya berasal dari figur koleksi terbarunya.
Patung berjudul WHAT PARTY menampilkan pembaruan karakter CHUM-nya, salah satu subyek paling awal KAWS yang berbentuk bulat-bulat dan menyerupai maskot Michelin Man.
Patung KAWS berada di tengah-tengah taman K11 mulai bulan ini. Sebelumnya, patung WHAT PARTY pertama kali diresmikan di Museum Brooklyn yang bakal diluncurkan besar-besaran pada Februari 2021.
(tia/dar)
