Cerita Seniman Medan Riset Tradisi Sirih di Etnis Melayu

Cerita Seniman Medan Riset Tradisi Sirih di Etnis Melayu

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 27 Nov 2020 18:02 WIB
Pameran Seni Media Novembre Numerique yang Digelar IFI pada 27 November 2020
Pameran seni Novembre Numerique Foto: Istimewa
Jakarta -

Daun sirih selama ini dikenal punya manfaat antiseptik alami yang ampuh. Tapi di balik manfaat daun sirih bagi kesehatan, etnis Melayu punya sejarah panjang dengan sirih yang sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum tahu.

Seniman asal Medan, Evi Ovtiana, melakukan riset khusus soal tradisi sirih yang ada di etnis Melayu untuk pameran seni Novembre Numerique yang digelar IFI Indonesia. Ia mengaplikasikan hasil risetnya menjadi seni video yang dibagi ke dalam dua bagian dan kini dipamerkan di Museum Perkebunan Indonesia, Medan, Sumatera Utara.

Saat jumpa pers virtual, Evi menceritakan ia membuat dua karya video yang menelisik soal tradisi sirih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu karya video saya membuat prosesi meminang adat Melayu untuk kesultanan di mana mereka menggunakan sirih sebagai media penghubung antara pihak laki-laki dan perempuan," tutur Evi, Jumat (27/11/2020).

Di video berikutnya, Evi merangkul semua pertanyaan tentang tradisi sirih di generasi muda. "Masih ada yang aktif menyirih (mengunyah sirih) dan ada banyak pertanyaan dari warga sekitar tentang penggunaan sirih, ada yang positif dan negatif," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Evi, sejak ribuan tahun yang lalu sirih menjadi sebuah medium manusia untuk berinteraksi. Baik dalam lingkup sosial di lingkungan komunitasnya maupun dalam ritual pemujaan.

Dalam pemaknaannya, sirih adalah simbol penghargaan dan penghormatan. Di etnis Melayu, sirih menjadi hal yang tidak pernah ditinggal dalam semua aktivitas masyarakatnya.

Tradisi berbalas pantun yang diiringi pemberian sirih di dalam tepak dalam prosesi meminang menjadi simbol penghormatan dalam pola komunikasi masyarakat Melayu.

"Vieo saya sebenarnya memasukkan antara unsur masa lalu dan kejadian di masa sekarang, itu yang menjadi fokus dalam pameran Novembre NumΓ©rique yang digelar IFI Indonesia," tukasnya.

Selain Evi Ovtiana, pameran seni Novembre NumΓ©rique juga menggandeng Mira Rizki (Bandung), Arum Dayu (Yogyakarta), Illumi (Surabaya), Adhika Annisa bersama Medy Mahasena (Bali), dan Raslene (Jakarta). Mereka juga berkolaborasi dengan seniman asal Prancis, GaΓ«tan Trovato.

Eksibisi sudah bisa dilihat secara virtual mulai hari ini lewat situs pribadi http://novembrenumerique.id/.




(tia/dar)

Hide Ads