Akhir Januari 2021, Museum MACAN bakal membuka pameran seni kontemporer dari perupa Asia Tenggara yang berjudul Stories Across Rising Lands. Pameran yang dikomisi oleh KONNECT ASEAN dan didukung ASEAN-Republic of Korea Cooperation Fund digelar pada 23 Januari sampai 22 Mei 2021.
Dikuratori oleh kurator dari Museum MACAN Asep Topan dan kurator independen yang berbasis di Jakarta, Jeong Ok Jeon, pameran menampilkan berbagai media. Ada video, karya seni instalasi, fotografi, lukisan, dan video performans.
"Pameran ini menyediakan kesempatan yang menarik untuk mengakses dan membuka dialog antara beberapa perupa kontemporer Asia Tenggara yang patut diperhatikan," tutur Asep Topan dan Jeong Ok Jeon, dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat pameran seni Stories Across Rising Lands, Museum MACAN ingin menyajikan wawasan tentang kompleksitas dari berbagai budaya yang ada di Asia Tenggara.
"Sebagai sebuah wilayah, Asia Tenggara tidak hanya hadir sebagai blok politis dan ekonomis, namun juga gabungan jejaring, masyarakat, dan jalur lintas budaya yang dibentuk dari interaksi manusia," lanjutnya.
Ada 8 perupa dan satu kolaborasi artistik yang meramaikan eksibisi. Mereka adalah Cian Dayrit (Filipina), Ho Rui An (Singapura), Kawita Vatanajyankur (Thailand), Saleh Husein (Indonesia), Lim Kok Yoong (Malaysia), Souliya Phoumivong (Laos), Maharani Mancanegara (Indonesia), Nge Lay (Myanmar), serta kolaborasi antara Tan Vatey dan Sinta Wibowo (Kamboja/Belgia).
![]() |
Para perupa sebagian besar lahir dari dekade 1980-an dan saling terhubung karena pengalaman universal pada generasi mereka melalui teknologi media. Mereka juga dipilih karena figur-figurnya aktif dalam diskusi seni kontemporer di masing-masing negara.
Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, mengatakan pihak museum akhirnya bisa membuka lagi pameran yang berfokus pada Asia Tenggara pada awal 2021.
"Stories Across Rising Lands adalah proyek ambisius yang menyatukan beberapa nama perupa paling menarik yang berkarya di Asia Tenggara," tuturnya.
Aaron Seeto berharap pameran ini bisa bersama diskusi daring untuk publik dan program virtualnya bisa berkontribusi tentang wawasan dan pemahaman tempat kita tinggal.
Pameran seni Stories Across Rising Lands bakal dibuka di seluruh platform virtual dan di museum dengan protokol kesehatan dan keselamatan ketat mulai 23 Januari sampai 22 Mei 2021.
(tia/dar)