Gelaran Indonesian Dance Festival (IDF) 2020 bakal ditutup hari ini. Festival tari kontemporer yang digelar dua tahunan itu mempersembahkan pertunjukan Li Tu Tu karya koreografer Ayu Permata Sari.
Di hari terakhir festival yang berlangsung secara virtual, tarian Li Tu Tu terinspirasi dari motif gerak tangan tari Kuadai yaitu melempar piring dan motif gerak ibu jari tangan yang menumpu piring ukuran kecil.
Tari Kuadai adalah tarian tradisi asal suku Semendo atau suku yang berasal dari Sumatera Selatan atau yang sekarang dikenal sebagai suku di Lampung utara.
Ayu Permata Sari menuturkan karya ini tercipta perdana di 2018 dan telah dipentaskan di beberapa kota di Indonesia.
Baca juga: Aung |
"Tarian kontemporer ini juga sudah beberapa kali adaptasi. Di IDF2020.zip, saya dipertemukan dengan publik yang belum pernah berinteraksi dengan karya ini sebelumnya," ucapnya.
Adaptasi tarian Li Tu Tu kali ini mempertemukan sang koreografer dengan perupa Hanafi dan sutradara teater Adinda Luthvianti di Studio Hanafi.
Salah satu kurator IDF2020.zip, Rebecca Kezia, menuturkan tarian Li Tu Tu juga mencoba mencari cara dalam proses bermigrasi dari pertunjukan luring ke daring.
"Di sini kita bisa melihat IDF2020.zip tidak sekadar mementaskan karya mapan begitu saja. Tapi juga mengajak seniman untuk memikirkan strategi berkarya yang berbeda dari proses sebelumnya," ungkap Rebecca Kezia.
![]() |
Di IDF 2020, karya Li Tu Tu sudah ditampilkan secara luring dengan undangan terbatas. Pertunjukan Li Tu Tu akan tampil secara daring pada Sabtu (14/11) malam pukul 19.00 WIB di kanal YouTube Indonesian Dance Festival.
Gelaran Indonesian Dance Festival (IDF) adalah festival tari kontemporer yang digelar secara konsisten sejak tahun 1992. Digagas oleh Sal Murgiyanto, Maria Darmaningsih, Nungki Kusumastuti, Melina Surya Dewi, Dedy Lutan, dan Tom Ibnur, inisiasi wadah seni tari yang diberi nama Indonesian Dance Festival pun terbentuk.
(tia/aay)