Maestro Seni Lukis Made Wianta Meninggal di Usia 70 Tahun

Maestro Seni Lukis Made Wianta Meninggal di Usia 70 Tahun

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 13 Nov 2020 17:22 WIB
Pameran Run for Manhattan Made Wianta
Pelukis asal Bali Made Wianta meninggal dunia Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta -

Dunia seni kembali berduka di penghujung tahun 2020. Maestro seni lukis asal Tabanan, Bali, Made Wianta, meninggal dunia hari ini di usia 70 tahun.

Kabar kepergian sang pelukis dibagikan oleh putri tertuanya, Buratwangi Wianta lewat akun Facebook.

"Bapak, terima kasih atas cintamu yang abadi. Dengan kesedihan kami yang terdalam kami informasikan tentang meninggalnya Opa, Bapak, dan suami kami tercinta, I Made Wianta pada hari Jumat 13 November 2020 pukul 14.49," tulis Burat Wangi Wianta di akun Facebook, seperti dilihat detikcom, Jumat (13/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buratwangi yang selalu menemani ayahnya berpameran kembali mengabarkan tanggal pemakaman Made Wianta akan diumumkan berikutnya.

Pelukis I Made Wianta lahir di Tabanan pada 20 Desember 1949. Karya-karyanya telah melanglang buana ke berbagai penjuru dunia.

ADVERTISEMENT

Lulusan ISI Yogyakarta itu memperdalam ilmu seni lukis di Brussels, Belgia pada 1976. Dari pengalamannya itulah, karyanya terbentuk dari lingkungan tradisi Bali yang agraris.

Pameran 'Run for Manhattan' Made WiantaPameran 'Run for Manhattan' Made Wianta Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Made Wianta pernah mengikuti pameran internasional ke New York, Paris, Tokyo, dan memajang karya di Venice Art Biennale di 2003.

Di Venice Art Biennale 2003, Made Wianta mengaku itu adalah momen bersejarah sepanjang kariernya sebagai perupa. Dua tahun berikutnya, Made Wianta berpameran di Mike Weiss Gallery di New York, Amerika.

Dia pun mendapatkan penghargaan Anugerah Seni Dharma Kusuma dari Pemerintah Daerah Bali serta gelar Most Admired Man of The Decade dari American Biographical Institute di Amerika Serikat.

Karyanya telah didokumentasikan dalam beberapa buku. Di antaranya adalah Made Wianta (1990), Made Wianta: Universal Balinese Artist (1999), Made Wianta: Art and Peace (2000), dan Wild Dogs in Bali: The Art of Made Wianta (2005). Made Wianta juga menampilkan beberapa koleksi karyanya di The Neka Museum di Ubud, Bali.

Kepergian Made Wianta membawa duka yang mendalam bagi para pelaku seni. Sastrawan Putu Fajar Arcana juga mengucapkan rasa duka yang mendalam.

"Indonesia kehilangan salah satu seniman besar," ucapnya.




(tia/wes)

Hide Ads