Pekan Kebudayaan Nasional 2020 segera dibuka pada Sabtu malam (31/10) secara daring. Pameran seni imersif Affandi sampai Diponegoro digelar spesial lewat daring dan luring dengan pengamanan ketat serta terbatas untuk pengunjung umum.
Salah satu pameran seni yang dihadirkan di pameran imersif Affandi bertajuk Alam Ruang Manusia. Eksibisi dibuka pada 26 Oktober sampai 25 November di Galeri Nasional Indonesia.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, mengatakan pameran imersif Affandi akan menjadi percontohan eksibisi luring di era pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pameran yang dikuratori Bayu Genie sengaja mengambil sosok inspiratif Affandi, seniman luar biasa yang sudah dikenal ke mancanegara," tutur Pustanto saat jumpa pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Pameran imersif Affandi bakal mengajak pengunjung untuk merasakan pengalaman memasuki dunia lukisan Affandi lewat proyeksi gambar bergerak (video projection). Nantinya, ada tiga tema besar karya Affandi yang hadir yakni alam, ruang, dan manusia.
Untuk pengunjung yang ingin menyambangi pameran imersif Affandi wajib mendaftar di pkn.id. Setiap hari ada 6 waktu kunjungan, dan per sesi hanya 20 orang yang boleh masuk.
Satu pameran lagi yang hadir adalah pameran pusaka sang pahlawan Diponegoro yang berjudul Pamor Sang Pangeran. Pameran digelar di Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah) pada 28 Oktober-26 November 2020.
Kepala Bidang Pengkajian dan Pengumpulan Museum Nasional, Nusi Lisabilla Estudiantin, saat jumpa pers mengatakan ekshibisi ini sebenarnya yang paling ditunggu publik setelah Belanda mengembalikan pusaka Diponegoro ke Tanah Air, awal tahun ini.
![]() |
"Kami menerima keris pusaka Diponegoro Maret lalu dan saat itu pandemi belum seperti sekarang ini. Kami menghadirkan pameran interaktif Diponegoro dalam bentuk kekinian," tutur Nusi.
Nantinya, bakal ada storytelling tentang Diponegoro yang dikolaborasikan dengan video mapping. Ada juga tokoh Diponegoro yang hadir melalui manga.
"Ada animasi yang diambil dari lukisan Raden Saleh. Selain keras, ada pusaka Diponegoro lainnya yang akan dipamerkan. Termasuk tongkat Kanjeng Kiai Tjokro, payung kebesaran, sampai naskah Babad Diponegoro," tukasnya.
Sama halnya dengan Galeri Nasional Indonesia, pameran peninggalan pusaka Diponegoro dibatasi oleh pengunjung umum. Setiap sesi hanya boleh ada 25 orang dan wajib mendaftar di situs pkn.id.
(tia/dal)