Gelaran ARTJOG Resilience resmi dibuka secara virtual sejak 8 Agustus lalu. Bagi pengunjung yang ingin menyambangi ARTJOG harus melakukan pendaftaran secara reservasi dan mengikuti aturan kesehatan yang ketat.
Direktur ARTJOG, Heri Pemad sebelumnya mengatakan, sebuah festival yang menghadirkan pameran seni rupa tetaplah terasa kurang lengkap tanpa menghadirkan ruang dan karyanya secara konkret.
Filosofi "Seeing is Believing" merupakan pengalaman secara langsung melihat dan merasakan kehadiran karya seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya, pada bulan September 2020, ARTJOG dapat dikunjungi secara terbatas di Jogja National Museum, dengan mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah," katanya di Yogyakarta, Sabtu (22/8/2020).
Pelaksanaan ARTJOG dengan metode luring (pertemuan langsung) akan dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan secara tertib. Jumlah orang yang hadir dalam suatu lokasi (baik ruang pamer maupun ruang sekitar JNM) akan dibatasi.
![]() |
"Penggunaan masker, menjaga jarak aman, dan penerapan Pola Hidup Bersih sehat akan terus dijalankan. Dan jika ada pengunjung dari luar DIY ingin hadir ke ARTJOG maka harus melengkapi dirinya dengan hasil rapid test (non-reaktif) atau PCR/Swab negatif," jelasnya.
Tema yang diangkat oleh ARTJOG kali ini merupakan sebuah pernyataan langsung terhadap situasi krisis yang tengah mendera dunia. 'Resilience' hadir sebagai semangat untuk terus bergerak dan terus menguji ketahanan ARTJOG sebagai sebuah festival.
Secara umum, kuratorial dalam ARTJOG: Resilience ingin menampilkan ARTJOG sebagai sebuah aktivitas yang menunjukkan ketahanan, ketangguhan dan respons seniman atau karya seni sebagai semangat bersama tetap berkesenian di tengah pandemi.
![]() |
"Beberapa konsekuensi hadir untuk menyesuaikan kondisi saat ini, seperti pemilihan seniman yang lebih mudah untuk dijangkau, peniadaan tema karya sehingga memungkinkan pemilihan karya lama. Kemudian juga meminimalisir karya yang sifatnya instalatif, mekanikal, computerized, interaktif dan membuat batasan ukuran karya," terangnya.
Heri menyatakan bahwa ARTJOG tahun ini akan spesial karena banyak karya hebat yang dipamerkan. Menurut dia, karya-karya tersebut luar biasa lantaran dibuat saat para seniman menjalani karantina mandiri lantaran adanya pandemi COVID-19.
"Karena di tahun ini kami menampung karya yang lahir pada saat pandemi dimana pada seniman masih ada dalam karantina," bebernya.
![]() |
Lebih lanjut, Heri juga berharap ARTJOG tahun ini bisa menjadi pilot project bagi acara-acara serupa. Kaitannya bisa tetap berkarya tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.
ARTJOG tahun ini juga menghadirkan program pameran seni rupa (Exhibition) dan beberapa program edukasi seperti Curator's Talk, Meet the Artist, dan Webinar Tata Kelola Seni yang dilangsungkan secara daring.
Lalu ada juga ART CARE, sebuah program yang dihadirkan sebagai wujud kepedulian seniman dan pegiat seni untuk turut berkontribusi kepada seniman Indonesia dan masyarakat luas yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
Pembelian tiket akan dilayani melalui website www.artjog.co.id dan pengunjung hanya bisa mengakses pameran pada tanggal dan jam kunjung sesuai tertera sesuai tiket.
![]() |
(tia/tia)