.webp)
Galeri Indonesia Kaya mempersembahkan agenda virtual ruang kreatif yang digelar saat pandemi COVID-19. Kali ini, ruang kreatif kelar tari virtual mengusung tema Jazz Patriotik bertepatan dengan perayaan kemerdekaan RI yang ke-75 dan digelar perdana akhir pekan lalu.
Tarian jazz yang akrab dengan teknik dan gaya seni tari broadway dipilih. Serta dipadukan dengan tema patriotik dan semangat cinta Tanah Air.
Kelas tari virtual diajarkan oleh koreografer EKI Dance Company, Rusdy Rukmarata melalui Zoom dan diikuti 50 peserta terpilih. Mereka yang tepilih telah mengunggah video menari koreografi bebas dengan iringan lagu Kopral Jono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusdy Rukmarata mengatakan koreografi yang dibuatnya mengambil ciri khas gaya bebas jazz dan mengambil gerakan sehari-hari seperti berjalan, menengok, dan mengangguk dalam irama yang sangat natural.
"Saya mengatur koreografi yang mudah agar peserta dapat mengikuti panduan yang saya buat, bahkan para peserta yang tidak punya keterampilan dasar menarik," ujar Rusdy.
 Galeri Indonesia Kaya Gelar Kelas Tari Virtual: Jazz Patriotik Foto: Istimewa/ Galeri Indonesia Kaya |
Para peserta yang terpilih berasal dari beragam usia mulai dari 7 tahun sampai 50 tahun. Mereka yang mengikuti kelas tari virtual berasal dari kota Makassar, Manado, Magelang, Surabaya, Jakarta, dan lain-lain.
Program #MenariDiRumahAja lewat ruang kreatif yang digagas Galeri Indonesia Kaya sukses digelar selama masa pandemi. Para koreografer dan pelatih tari profesional seperti mendiang Gugum Gumbira Tirasondjaja, Elly Luthan, CIOFF Indonesia, Gema Citra Nusantara, juga membimbing program ini.
Program Director Galeri Indonesia Kaya, Renitasari Adrian, mengatakan program #MenariDiRumahAja mengembangkan kreativitas para penari tanpa harus meninggalkan rumah.
"Registrasi yang sudah dibuka sejak tanggal 16 Agustus mendapatkan respons yang luar biasa dari para peserta. Untuk pertama kalinya, kami membuat kelas tari virtual yang bisa diikuti oleh siapa saja bahkan mereka yang tidak punya kemampuan menari," pungkasnya.
(tia/dar)
