Pandemi COVID-19 tak membuat seniman berhenti berkarya. Papermoon Puppet Theatre membuat pertunjukan kelas dunia yang digelar secara virtual pada 1-2 Agustus 2020.
Pertunjukan bernama A Bucket of Beetles itu lebih dari sekadar cerita persahabatan.
"Ini adalah cerita tentang hubungan antara manusia dan alam. Pertunjukan ini berdasarkan cerita yang disampaikan oleh anak laki-laki berusia 5 tahun," tulis Papermoon Puppet Theatre di akun Instagram, seperti dilihat detikcom, Senin (27/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentas non verbal sinematik ini digelar tanpa batas yang mengharuskan penonton menyambangi ke lokasi penyelenggaraan. Penyelenggara Patjarmerah dan Papermoon Puppet Theatre menyadari keterbatasan masyarakat di tengah pandemi Corona.
Selama 1,5 jam, pencinta Papermoon Puppet Theatre bisa menonton live performance dan sesi tanya jawab di akhir pementasan. Ada 4 jadwal pertunjukan yang sudah disiapkan selama dua hari pementasan, yakni pukul 17.00 dan 20.00 WIB.
Pendiri sekaligus Co-artistic Director Papermoon Puppet Theatre, Maria Tri Sulistyani, juga menyiapkan sistem barter bagi mereka yang tidak bisa membeli tiket pementasan senilai Rp 100 ribu.
"Karya ini kami buat agar teman-teman dari seluruh penjuru tanah air.. dan juga di seluruh dunia bisa menyaksikan karya kami dari mana saja.. tanpa melibatkan tiket pesawat, kereta, kapal, bis dan alat transportasi apapun! Tapi kami paham betul pada saat ini setiap orang punya prioritas untuk ketahanan pangan dan dana primer lainnya," tulis @riapapermoon.
"Maka untuk teman-teman yang merasa berkeberatan secara finansial untuk membeli tiket pementasan #aBucketOfBeetles tapi begitu ingin menonton.. ini ada sistem barter yang kami sediakan," lanjut Ria.
Papermoon Puppet Theatre merupakan grup teater boneka asal Yogyakarta yang sukses melanglang buana ke berbagai negara. Panggung nasional hingga internasional telah dicicipi tim Papermoon Puppet Theatre ini.
Ketika diwawancarai detikcom pada November 2016, Maria Tri Sulistyani mengatakan teater boneka menjadi salah satu medium yang menarik orang untuk berbicara tanpa membuat orang merasa terpaksa mendengar.
"Karya seni adalah medium kami belajar mengenai banyak hal, dan juga medium kami untuk bicara dengan banyak orang," ujarnya.
Papermoon Puppet Theatre didirikan oleh Maria Tri Sulistyani (ilustrator, penulis, dan penggiat teater) bareng suaminya Iwan Effendi (seniman visual) pada 2006. Pada 2015, Papermoon Puppet Theatre dinominasikan dalam Fringe Sustainable Practice Award.
(tia/doc)