Masyarakat pendukung Black Lives Matter benar-benar memindahkan muralnya ke jalanan di depan Tower Trump. Mural Black Lives Matter kini ada di Fifth Avenue di kota New York City, AS.
Mural Black Lives Matter raksasa yang berwarna kuning dimulai pada Kamis pagi. Kerumunan massa sudah berkumpul untuk menonton dan mendokumentasikannya.
Bahkan Walikota New York, AS, Bill de Blasio, atau juga dikenal sebagai musuh lama Donald Trump turut berpartisipasi di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inilah yang tidak Anda (Donald Trump) mengerti. Orang kulit hitam membangun 5th Avenue dan banyak kemewahan Anda berasal dari kerja mereka dan tidak pernah mendapatkan kompensasi yang adil," ucap Walikota New York, Bill de Blasio, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (10/7/2020).
"Kami menghargai mereka. Fakta bahwa Anda melihatnya merendahkan jalan Anda adalah definisi dari rasialisme," sambungnya lagi.
Di media sosial Walikota Bill de Blasio, ia mengungkapkan dukungannya terhadap masyarakat yang pro Black Lives Matter.
"Kota kami tidak hanya melukis kata-kata di Fifth Avenue. Kami berkomitmen terhadap makna pesan #BlackLivesMatter," kicaunya di akun Twitter.
Mural Black Lives Matter tadinya berada di seberang Gedung Putih. Berwarna kuning cerah, mural Black Lives Matter membentang di sepanjang 16th Street di bagian utara Lafayette Square dan berakhir di dekat Gereja Episcopal St.John.
Sebelumnya walikota Washington DC, Muriel Bowser, mendukung keputusan masyarakat untuk melukis mural di jalanan kota.
Ia ikut mengecat mural di jalanan terpenting di negara Amerika Serikat sebagai pengingat untuk Donald Trump. Sayangnya, mural di seberang Gedung Putih pun dirusak oleh dua orang tak dikenal dengan cat warna hitam.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan ia mengecam rencana pengerjaan mural di jalanan kota di AS. Dia juga menuduh Walikota de Blasio membenci dan tidak menghormati polisi.
"Mural Black Lives Matter adalah simbol kebencian," ujar Donald Trump.
(tia/doc)